Catat! Inilah 10 Makanan yang Bisa Meredakan Stres, Apa Saja ya?

- 31 Januari 2024, 19:24 WIB
10 makanan yang dapat meredakan stres
10 makanan yang dapat meredakan stres /Pixabay/silviarita

L-theanine membantu mengurangi stres melalui beberapa mekanisme, seperti mengurangi pelepasan neurotransmitter glutamat rangsang, meningkatkan pelepasan neurotransmitter penghambat asam γ-aminobutyric (GABA), dan merangsang aktivitas otak yang berhubungan dengan relaksasi.

Sebuah studi tahun 2019 terhadap 36 orang menemukan bahwa partisipan yang mengonsumsi kue yang mengandung 4,5 gram (g) matcha per hari selama 15 hari mengalami penurunan aktivitas penanda stres α-amilase di ludah secara signifikan dibandingkan dengan kelompok plasebo.

Meski begitu, penelitian ini kecil dan berdurasi singkat, sehingga diperlukan lebih banyak penelitian untuk mengetahui hubungan antara matcha dan stres.

5. Apel, pir, pisang, dan jeruk

Meskipun meningkatkan asupan buah-buahan secara umum dapat membantu mengurangi stres, sebuah penelitian pada tahun 2022 menemukan bahwa makan buah-buahan tertentu dikaitkan dengan tingkat stres yang lebih rendah.

Studi tersebut menemukan bahwa, dibandingkan dengan mereka yang asupannya paling rendah, peserta penelitian yang paling banyak mengonsumsi pisang , jeruk , dan buah jeruk lainnya, serta apel dan pir memiliki risiko 24%, 25%, dan 31% lebih rendah untuk mengalami persepsi tinggi. stres, masing-masing.


Para peneliti berpendapat bahwa tingginya jumlah mineral , vitamin, dan fitokimia lain yang ditemukan dalam makanan ini berkontribusi pada sifat pereda stres.

6. Sayuran hijau dan Cruciferous

Sayuran berdaun hijau dan sayuran silangan seperti lobak Swiss, bayam, dan brokoli, kaya akan nutrisi penurun stres dan senyawa tanaman seperti vitamin C, karotenoid, dan magnesium.

Magnesium berperan penting dalam respons stres tubuh Anda, dan kekurangan magnesium dapat berdampak negatif pada kemampuan Anda menghadapi stres.

Sayangnya, penelitian menunjukkan bahwa stres dapat meningkatkan kehilangan magnesium melalui urin, yang dapat meningkatkan risiko kekurangan magnesium dan simpanan magnesium yang rendah dapat meningkatkan kerentanan tubuh terhadap stres.

Faktanya, orang yang sering stres cenderung memiliki kadar magnesium dalam darah yang lebih rendah dibandingkan orang yang biasanya tidak stres.

Halaman:

Editor: H Prastya

Sumber: Health


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah