LINGKARTANGERANG.COM - Siapa yang tak kenal Ustadz Hanan Attaki? Pendakwah yang satu ini begitu dikenal di kalangan anak muda karena gaya ceramahnya yang santai, tetapi begitu menyejukkan hati para jemaahnya.
Ustadz Hanan Attaki merupakan lulusan Tafsir Qur'an dari Universitas Al-Ahzar, Kairo, Mesir. Kala itu dia berkuliah dengan beasiswa karena berhasil lulus sebagai murid berprestasi dari Pondok Pesantren Ruhul Islam Banda Aceh.
Saat berkuliah, Ustadz Hanan Attaki aktif dalam berbagai kegiatan. Dia pernah menjadi pemimpin redaksi buletin Salsabila.
Namun siapa sangka, di balik kisah kesuksesannya sebagai lulusan Universitas Al-Ahzar dan pendakwah kondang, Ustadz Hanan Attaki mengaku pernah hidup susah hingga makan makanan sisa dari mengais sampah?
Kisah Hidup Ustadz Hanan Attaki
Ustadz Hanan mengatakan, setelah lulus dari Universitas Al-Azhar, dia pulang ke kampung istrinya di Jawa Timur. Setelah 6 bulan berada di sana, istrinya yang juga merupakan lulusan dari sebuah universitas di Mesir mendapat panggilan untuk mengajar bahasa Arab di Bandung, Jawa Barat.
Saat pertama kali tiba di Bandung, Ustadz Hanan dan istrinya sampai harus tinggal di rumah yang berada di lingkungan yang kumuh, yakni di sekitar tempat pembuangan sampah.
"Pas saya sampai di Bandung awal-awal, kita tuh tinggal di rumah tempat pembuangan sampah karena kita gak sanggup mengontrak rumah, ya jadi kita tinggal di sebelah pembuangan sampah. Kami tuh tahu banget lokasinya, masih kumuh sampai sekarang," kata Ustadz Hanan Attaki, dikutip LingkarTangerang.com dari kanal YouTube AKHWAT BERGERAK NTB pada Senin, 5 Februari 2024.
Dia juga mengatakan, saking susahnya kondisi perekonomiannya kala itu, dia sampai harus memakan nasi yang dibuang orang. Kala itu dia sangat lapar karena 3 hari tidak makan.
Baca Juga: Buya Yahya: Tidak Berdosa Salah PIlih Pemimpin Asal Seperti Ini