Network
LINGKARTANGERANG.COM - Setiap dari kita akan dimintai pertanggungjawabannya kelak di akhirat. Semua pilihan yang dilakukan akan menentukan, apakah kita mendapatkan ganjaran yang baik atau berdosa.
Islam juga mencakup seluruh kehidupan manusia, tidak memisahkan antara akhirat dan dunia. Oleh karena itu, umat Islam harus berhati-hati dalam bertindak agar tidak berdosa. Pun dalam memilih pemimpin saat tanggal 14 Februari 2024 yang akan datang.
Namun, bagaimana jika pemimpin yang kita pilih tidak amanah dan bukan pemimpin yang baik? Apakah kita berdosa karena salah memilih pemimpin juga? Profesor Yahya Zainal Ma'arif, Lc., yang kerap dipanggil Buya Yahya menjelaskan seputar pemilihan dan caranya.
Baca Juga: Masih Bingung Coblos Siapa di Pemilu 2024? Ustadz Adi Hidayat Sarankan Ini
Berdosakah Bila Salah Pilih Pemimpin?
Sebelum menjawab tentang pertanggungjawaban muslimin di akhirat tentang pilihan pemimpinnya, Buya Yahya menerangkan dua rambu-rambu yang arus diperhatikan.
"Memilih pemimpin, tolong ikuti rambu-rambu berikut," kata Buya Yahya sebagaimana dikutip LingkarTangerang.Com dari kanal YouTube Buya Yahya, 16 Desember 2023.
"Pertama, Anda harus berijtihad. Berusaha untuk mengetahui mana yang terbaik atau tidak terlalu parah," kata Buya Yahya.
Di sini, kita dianjurkan mengetahui calon pemimpin dalam pemilu dengan berbagai cara: dari media sosial atau orang-orang yang berkampanye. Tidak ada pemimpin yang sempurna. Jadi, kita memilih yang diyakini terbaik di antara semua atau yang tidak terlalu parah.
Rambu kedua menurut Buya Yahya, memilih pemimpin tidak boleh melibatkan hawa nafsu alias kepentingan pribadi dan kelompok.
