Umat Islam Harus Taat pada Pemimpin, Ustadz Adi Hidayat Sarankan Ini Saat Pemilu

- 27 Januari 2024, 11:00 WIB
UAH jelaskan kewajiban umat Islam saat pemilu.
UAH jelaskan kewajiban umat Islam saat pemilu. /Tangkapan Layar Video Kanal YouTube Hijrah TV ID/

LINGKARTANGERANG.COM - Dalam Islam kedudukan pemimpin sangat penting karena umat diajarkan untuk taat kepada mereka. Bahkan, perintahnya termaktub dalam Al Quran dan jelas.

يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡۤا اَطِيۡـعُوا اللّٰهَ وَاَطِيۡـعُوا الرَّسُوۡلَ وَاُولِى الۡاَمۡرِ مِنۡكُمۡ‌ۚ فَاِنۡ تَنَازَعۡتُمۡ فِىۡ شَىۡءٍ فَرُدُّوۡهُ اِلَى اللّٰهِ وَالرَّسُوۡلِ اِنۡ كُنۡـتُمۡ تُؤۡمِنُوۡنَ بِاللّٰهِ وَالۡيَـوۡمِ الۡاٰخِرِ‌ ؕ ذٰ لِكَ خَيۡرٌ وَّاَحۡسَنُ تَاۡوِيۡلًا
 
"Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad), dan Ulil Amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu. Kemudian, jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya." (QS. An Nisa: 59)
 
Taat pada pemimpin atau ulil amri atau pemegang kekuasaan pada ayat di atas berada di bawah setelah kita melakukan hal yang sama pada Allah dan Rasul. 
 
 
Meskipun ada beberapa tafsir yang menjelaskan ketaatkan kepada pemimpin secara berbeda tetapi secara harfiah itu jelas dan Ustadz Adi Hidayat menegaskannya.
 
"Bukankah ada gambaran dalam agama kita untuk taat pada pemimpin?" tanya Ustadz Adi Hidayat (UAH) sebagaimana dikutip LingkarTangerang.Com dari kanal YouTube Hijrah TV ID, 12 April 2019.

Pesan UAH kepada Umat Saat Pemilu

Berdasarkan pemahaman tentang taat pada pemimpin, UAH mempunyai pesan tersendiri yang bisa digunakan setiap pemilu. 
 
Menurut UAH, kita sebaiknya tidak golput alias tidak memilih calon legislatif, calon presiden, dan lainnya, meskipun sebagai warga negara berhak. Hal tersebut akan merugikan karena pihak lain, seperti kaum liberal, sekuler, hingga LGBT ikut memilih.
 
 
"Persoalannya, ketika Anda tidak memilih, orang liberal ikut memilih. Orang sekuler ikut memilih. Orang lesbian ikut memilih. Orang homoseksual ikut memilih," kata Ustadz Adi Hidayat.
 
Jadi, saat umat Islam banyak yang memutuskan untuk golput kerugian akan terjadi. Saat pilihan orang liberal, sekuler, dll mendapat suara banyak, mereka berkuasa. Itu artinya, kebijakan akan dibuat sesuai dengan mereka. Kemudaratan atau keburukan akan muncul.
 
"Sekarang pemimpin Anda, misalnya kembuat kebijakan yang tidak benar. Di situlah kemudaratan akan muncul," jelas Ustadz Adi Hidayat.
 
Lalu, apa yang harus kita lakukan? UAH memberi saran untuk tetap memilih saat pencoblosan nanti, 14 Februari 2024 dengan memilih calon yang menghadirkan suara-suara kebaikan.
 
"Maka dari itu kewajiban kita saat ini yang menghadirkan suara-suara kebaikan ... Pilih yang dekat kepada Islam. Yang dekat kepada kemaslahatan umat," tegas UAH.
 
 
"Begitu dia dipilih, dia membuat kebijakan yang dekat dengan umat. Di situlah kehidupan akan berjalan dengan maslahat," harap Ustadz Adi Hidayat. ***

Editor: H Prastya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah