Ujian Datang, Ini 3 Maknanya Menurut Buya Yahya

- 20 April 2024, 06:39 WIB
Buya Yahya menjelaskan 3 makna ujian datang
Buya Yahya menjelaskan 3 makna ujian datang /Tangkapan Layar Kanal YouTube Al Bahjah TV/

Buya yahya

LINGKARTANGERANG.COM - Ujian datang kepada manusia dalam berbagai bentuk, seperti bencana, kecelakaan kemiskinan, hingga sakit. Bahkan, kesenangan yang kita alami juga dapat berarti hal yang sama.

كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِۗ وَنَبْلُوْكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً ۗوَاِلَيْنَا تُرْجَعُوْنَ
 
Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Dan kamu akan dikembalikan hanya kepada Kami. (QS. Al Anbiya: 35)
 
Tidak hanya itu, selama hidup manusia, ujian datang silih berganti. Sebuah hadist shahih menjelaskannya.
 

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
(مَا يَزَالُ الْبَلَاءُ بِالْمُؤْمِنِ وَالْمُؤْمِنَةِ فِي نَفْسِهِ وَوَلَدِهِ وَمَالِهِ حَتَّى يَلْقَى اللَّهَ وَمَا عَلَيْهِ خَطِيئَة)

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ’anhu berkata: Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Cobaan itu akan senantiasa bersama orang yang beriman baik laki laki ataupun perempuan baik berkaitan dengan dirinya, anaknya ataupun hartanya sampai dia berjumpa dengan Allah tanpa membawa dosa.” (HR. At-Turmudzi no. 2323 dengan sanad yang shahih)

 Baca Juga: Bencana Seperti Gunung Meletus dan Kecelakaan, Ini Cara Kita Bersikap Menurut Buya Yahya

Dalam surat Al Insyirah pun tertulis, setiap kesulitan akan diiringi dengan kemudahan. Sunnatulkah manusia, setiap kita menyelesaikan satu urusan, akan hadir yang berikutnya.

3 Makna Ujian Datang Menurut Buya Yahya

Dalam satu kajian, ulama yang mempunyai nama lengkap Profesor Doktor Yahya Zainal Ma'arif, Lc dan lebih dikenal dengan panggilan Buya Yahya membahas tentang makna ujian.

Menurutnya, saat menerima ujian baik atau buruk, muslimin harus memahami hakikatnya, semua terjadi dan diberikan Allah untuk membuat perubahan. Dengan demikian, kita harus husnudzon atau berbaik sangka dan tidak mudah putus asa.

"Kapan Allah menguji husnudzon yang harus kita hadirkan," tutur Buya Yahya sebagaimana dikutip LingkarTangerang.Com dari Kanal YouTube Al Bahjah TV, 18 Februari 2024.

"Cara pandang selanjutnya ... Ada musibah itu, biar pun semuanya adalah untuk membuat perubahan," ujar Buya Yahya.

Perubahan yang dimaksud pengasuh Pondok Pesantren Al Bahjah di Cirebon tersebut termaktub dalam makna ujian sebagai berikut.

 Baca Juga: Ujian Datang, Musibah atau Tanda Kita Disayang Allah? Ini Kata Buya Yahya

1. Penghapus Dosa

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الأَمْوَالِ وَالأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِين

Dan sungguh Kami (Allah) akan memberikan cobaan kepada kalian dengan sedikit dari rasa takut, kelaparan, berkurangnya harta, jiwa dan buah buahan. Dan berikanlah kabar gembira kepada orang orang yang sabar” (QS. Al-Baqoroh: 155)

Dalam Tafsir Ibnu Katsir dijelaskan, kata 'kabar gembira' menunjukkan penghapusan dosa dan kesalahan karena bersabar dengan ujian yang diterima.

Orang yang sakit gigi pun akan mendapat pahala besar dengan kesabarannya. Hasilnya mungkin lebih besar daripada dzikir yang banyak dan berulang-ulang.

"Sakit gigi yang Anda rasakan kemarin itu, kalau Anda serahkan pada Allah jadi pahala. Bisa saja melampaui dzikir Anda yang banyak," jelas Buya Yahya.

Saat sakit atau menerima ujian kita mengucapkan syukur dan berdoa agar mendapat ampunan dari Allah SWT.

2. Mengangkat Derajat

Ujian datang sering kali dikaitkan dengan derajat yang semakin tinggi. Kita harus meyakininya.

Banyak ulama menerangkan, ibaratnya ingin naik kelas di sekolah, ujian harus lulus. Jika tidak, kita akan terus mendapat soal yang sama di tingkat itu terus-menerus. 

 Baca Juga: Ramadhan Telah Berlalu, Ini Tanda Ibadahmu Sudah Benar Menurut Buya Yahya

"Kaidahnya sederhana, jika ada seorang hamba diuji oleh Allah, itu tanda Dia cinta dan akan mengangkat derajatnya," lanjut Buya Yahya.

عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ خَالِدٍ السَّلَمِيِّ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ وَكَانَتْ لَهُ صُحْبَةٌ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ:

إِنَّ الْعَبْدَ إِذَا سَبَقَتْ لَهُ مِنْ اللَّهِ مَنْزِلَةٌ لَمْ يَبْلُغْهَا بِعَمَلِهِ ابْتَلَاهُ اللَّهُ فِي جَسَدِهِ أَوْ فِي مَالِهِ أَوْ فِي وَلَدِهِ ثُمَّ صَبَّرَهُ عَلَى ذَلِكَ حَتَّى يُبْلِغَهُ الْمَنْزِلَةَ الَّتِي سَبَقَتْ لَهُ مِنْ اللَّهِ تَعَالَى

Dari Muhammad ibn Khalid As-Salamiy dari bapaknya dari kakeknya yang merupakan salah satu sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam (radhiyallahu ’anhu) berkata: Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda:“ Sesungguhnya seorang hamba jika telah ditentukan/ditakdirkan padanya suatu tingkatan (di Surga -pent) yang mana dia belum bisa meraihnya dengan sebab seluruh amalnya, maka Allah akan timpakan padanya musibah berkaitan dengan dirinya, hartanya atau pada anaknya, kemudian Allah jadikan dia bisa bersabar atas musibah tersebut sehingga dengan sebab tersebut Allah sampaikan ia pada tingkatan (di Surga -pent) yang telah Allah tetapkan untuknya.” (HR. Abu Daud, no. 2686 dengan sanad yang shahih)

 3.. Tabungan Pahala di Akhirat

Sabar menghadapi ujian berarti menambah pahala. Sebuah hadiah yang diberikan karena kita sabar dan tidak putus asa terhadap Allah.

 Baca Juga: Ingin Tentukan Hari Pernikahan? Buya Yahya Sarankan 4 Langkah Ini

"Yang ketiga adalah untuk tabungan pahala di akhirat," kata Buya Yahya. ***

Editor: H Prastya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah