LINGKARTANGERANG.COM - Bulan Syawal disebut sebagai salah satu terbaik untuk menikah. Namun, tidak semua orang dapat melakukannya karena berkaitan dengan hari sial dan baik.
Beberapa orang masih harus mencocokkan, apakah waktu menikahnya tidak tergolong hari sial. Waktu menikah yang jika dipaksakan akan membuat keluarga tidak baik di kemudian hari. Masa depannya diperkirakan akan buruk selamanya.
Hari sial tersebut biasanya diperhitungkan berdasarkan kelahiran kedua calon mempelai dan keluarga besar atau kecocokan lain. Ada tokoh tertentu yang membantu menghitungkannya.
Baca Juga: Kapan Waktu yang Tepat Puasa Syawal? Ini Kata Buya Yahya
Bagaimana hari sial untuk menikah menurut Islam? Buya Yahya menjawabnya dengan lugas dan tegas.
Hari Sial untuk Nikah Menurut Islam
Pada dasarnya pernikahan merupakan ibadah yang harus disegerakan jika sudah ada jodohnya.
Dalam Islam, urusan pernikahan ini dianjurkan untuk dipermudah. Pihak perempuan sebaiknya tidak meminta mahar di luar kemampuan. Begitu pula dengan pihak keluarga laki-laki, jangan memberikan syarat yang berat.
"Seindah-indah dalam pernikahan adalah yang paling mudah," kata Buya Yahya sebagaimana dikutip LingkarTangerang.Com dari Kanal YouTube Buya Yahya, Sabtu 24 April 2024.
Hal tersebut disampaikan Buya yang mempunyai nama lengkap Profesor Doktor Yahya Zainal Ma'arif, Lc. karena melihat fenomena yang ada dalam masyarakat Indonesia. Untuk menikah, sering kali keluarga besar harus mencocokkan dengan hari baik, naas, dan sial. Bahkan, ada yang akhirnya gagal menikah karena dianggap tidak ada kecocokan hari.