Ujian Datang, Musibah atau Tanda Kita Disayang Allah? Ini Kata Buya Yahya

- 18 April 2024, 15:45 WIB
Buya Yahya menjawab pertanyaan tentang ujian datang apakah sebuah teguran, musibah, atau tanda kita disayang Allah.
Buya Yahya menjawab pertanyaan tentang ujian datang apakah sebuah teguran, musibah, atau tanda kita disayang Allah. /Tangkapan Layar YouTube Al Bahjah TV/

LINGKARTANGERANG.COM. - Ujian Datang tanpa diminta oleh manusia. Sama dengan kematian, tidak ada yang tahu bentuk dan waktunya. Semua bagian dariketetapan Allah SWT.

Ada tiga hal yang bisa menjadi dasar ujian datang menghampiri kita. Pertama Allah ingin menegur hamba-Nya. Ada perbuatan tidak baik yang dilakukan. Selanjutnya, ujian bisa saja terjadi sebagai musibah dan tanda Allah sayang pada diri.

Jika ujian datang, manakah alasan yang tepat? Allah sayang pada kita, teguran, atau musibah? Salah satu peserta kajian yang mendapat bimbingan dari Buya Yahya bertanya.

 "Apakah Ciri-ciri orang itu sedang disayang, dapat teguran atau musibah atau ujian dari Allah SWt?" ujar penanya yang tidak disebutkan namanya dilansir LingkarTangerang.Com dari Kanal YouTube Al Bahjah TV 18 Februari 2024.

Baca Juga: Ingin Tentukan Hari Pernikahan? Buya Yahya Sarankan 4 Langkah Ini

Kaidah Sederhana Saat Ujian Datang Menurut Buya Yahya

Sebelum menjawab pertanyaan yang diajukan, ulama yang mempunyai nama lengkap Profesor Doktor Yahya Zainal Ma'arif ini menjelaskan kaidah sederhana saat ujian datang. Jika kita memahaminya, semua masalah akan terasa lebih ringan.

"Kaidahnya sederhana, jika ada seseorang hamba diujui oleh Allah, itu tanda cinta karena Allah akan mengangkat derajatnya," ucap Buya Yahya.

Dengan meyakini hal di atas, ujian dan masalah akan dijalani dengan penuh pengharapan, di mana akhirnya akan indah. Kita tidak menjadi orang yang mudah putus asa. Ada Allah yang selalu mencintai hamba-Nya. 

Setelah merasa Allah cinta pada kita, perasaan husnudzon alias berbaik sangka akan terus hadir. Musibah ada untuk membuat kita berubah menjadi lebih baik.

"Kapan Allah menguji, husnudzon yang harus kita hadirkan," terang Buya Yahya.

"Cara pandang selanjutnya ... Musibah ada ... Untuk membuat perubahan. Untuk menjadikan orang itu berubah (lebih baik-red)," tambahnya.

Baca Juga: Hari Sial dan Baik untuk Nikah, Buya Yahya: Ilmu Perdukunan

Jadi, kembali pada pertanyaan, apakah ujian yang datang itu teguran atau musibah? Buya Yahya menilainya dari 2 sisi.

Jika itu datang pada diri kita, hendaknya kita mohon ampun, khawatir itu teguran atas dosa yang diperbuat. Kita tidak tahu itu teguran atau musibah, bahkan azab.

"Ya Allah, puji syukur kepadamu telah kau beri sakit dan semoga dengan itu ampuni aku ya, Allah," tutur pengasuh Pondok Pesantren Al Bahjah di Cirebon tersebut.

Dengan cara itu, sakit akan berbuah pahala. Hasilnya dapat melampaui dzikir yang banyak diucapkan.

"Sakit gigi yang Anda rasakan kemarin itu. Kalau Anda serahkan pada Allah jadi pahala. Bisa saja melampaui daripada dzikir Anda yang banyak," . ungkap Buya Yahya.

Namun, untuk musibah yang diderita orang lain, Buya Yahya mengingatkan, kita harus memakai adab. Jangan katakan, musibah terjadi karena dosa yang diperbuat karena kita tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi dan tujuan Allah.

Baca Juga: Hari Sial dan Baik untuk Nikah, Bagaimana Menurut Islam? Ini Kata Buya Yahya

Kita seharusnya memintanya berdoa agar diangkat derajatnya oleh Allah. Sebagai saudara, teman, kerabat, muslim harus menghibur lainnya yang mendapat musibah.

"Kalau musibah menimpa orang lain, besarkan hatinya. Katakan, Allah akan mengangkat derajat mu," pungkas Buya Yahya. ***.

Editor: H Prastya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah