Network
LINGKARTANGERANG.COM - Istri bekerja karena suami tidak memberi nafkah menjadi fenomena yang semakin sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari.
Alasan suami tidak memberi nafkah bermacam-macam, seperti usaha gagal terus hingga lebih fokus pada mengaji dan menjadikan diri lebih shalih.
Islam sendiri sebenarnya mempunyai aturan tentang nafkah keluarga, di mana kewajibannya terletak di tangan suami sebagai pemimpin. Tidak ada kewajiban istri bekerja. Al Quran dan hadist mencantumkan aturannya dengan sangat jelas.
Baca Juga: Bolehkah Istri Minta Cerai Jika Suami Tidak Beri Nafkah? Ini Jawaban Buya Yahya
وَعَلَى الْمَوْلُودِ لَهُ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ ۚ لَا تُكَلَّفُ نَفْسٌ إِلَّا وُسْعَهَا
“Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara makruf” (QS. Al-Baqarah [2]: 233).
ولهن عليكم رزقهن وكسوتهن بالمعروف "...
Hak mereka (istri) atas kalian (suami) adalah agar kalian memberi rezeki dan pakaian kepada mereka dengan cara yang baik" (HR Muslim).
Bagaimana jika hak dan kewajiban di atas terbail antara suami dan istri? Bolehkah istri mengeluh sampai meminta cerai? Profesor Yahya Zainal Ma'arif, ulama yang lebih dikenal dengan panggilan Buya Yahya memberikan pilihan dan solusi kepada para istri.
