“Marah yang baik yaitu yang dipandu dengan syariat dan akal,” jelas pengasuh Pondok Pesantren Al Bahjah di Cirebon itu.
Menurut Buya Yahya, orang yang bisa marah dengan panduan syariah dan akal adalah orang hebat. Mereka marah dengan tujuan memerangi kebatikan atau saja'ah.
Contohnya, dia akan marah jika Al Quran diinjak dan dihina. Begitu pula jika ada yang mengolok-olok Rasulullahn SAW.
Marah yang baik tentu saja tidak dilampiaskan pada yang buruk. Yng terpenting, orang lain tahu jika dirinya bunuh.
Jika muslim tidak marah saat Rasulullah dan Al Quran diinjak-injak maka patut dipertanyakan.
"Kalau tidak marah, dia gila," tegas Buya Yahya. ***