LINGKARTANGERANG.COM - Sikap mudah marah bukanlah hal yang diperbolehkan dalam agama Islam.
Bahkan dalam sebuah hadist, Rasulullah SAW bersabda, jika seseorang ingin masuk surga, dia harus menghindari amarah.
Dalam suatu kesempatan, Buya Yahya menyatakan, orang yang mudah dilenyapkan dan marah, hatinya penuh kebusukan dan keadaan buruk.
Baca Juga: Jarang Shalat tapi Bisa Mati Husnul Khotimah, Memangnya Bisa? Begini Kata Buya Yahya
"Kalau dirimu mudah dikalahkan, maka hatimu gudang kebusukan, gudang yang buruk," kata Buya Yahya sebagaimana dikutip LingkarTangerang.Com dari kanal YouTube Al Bahjah TV pada Jumat, 9 Mei 2023.
Meskipun demikian, Buya yang memiliki nama lengkap Yahya Zainal Ma'arif itu memberikan perluasan. Tidak semua marah merupakan hal yang buruk.
“Marah tidak semuanya baik dan tidak semuanya jelek,” ujar Buya Yahya.
Lalu, bagaimana marah yang baik?
Baca Juga: Waspada Penyakit Hati yang Tersembunyi, Buya Yahya Tegaskan Umat Islam Agar Lakukan Hal Ini
“Marah yang baik yaitu yang dipandu dengan syariat dan akal,” jelas pengasuh Pondok Pesantren Al Bahjah di Cirebon itu.
Menurut Buya Yahya, orang yang bisa marah dengan panduan syariah dan akal adalah orang hebat. Mereka marah dengan tujuan memerangi kebatikan atau saja'ah.
Contohnya, dia akan marah jika Al Quran diinjak dan dihina. Begitu pula jika ada yang mengolok-olok Rasulullahn SAW.
Marah yang baik tentu saja tidak dilampiaskan pada yang buruk. Yng terpenting, orang lain tahu jika dirinya bunuh.
Jika muslim tidak marah saat Rasulullah dan Al Quran diinjak-injak maka patut dipertanyakan.
"Kalau tidak marah, dia gila," tegas Buya Yahya. ***