Hari Sial dan Baik untuk Nikah, Buya Yahya: Ilmu Perdukunan

- 16 April 2024, 11:46 WIB
Buya Yahya sebut perhitungan hari sial sebagai ilmu perdukunan.
Buya Yahya sebut perhitungan hari sial sebagai ilmu perdukunan. /Tangkapan layar kalan YouTube Al Bahjah TV/

Buya Yahya mengingatkan, dalam Islam, seindah-indahnya pernikahan adalah yang paling mudah, tidak dipersulit. Penentuan hari tinggal mengikuti kesempatan yang dimiliki kedua calon mempelai dan keluarga. Itu berarti bisa Senin sampai Minggu.

"Seindah-indah pernikahan adalah yang paling mudah," ingat Buya Yahya sebagaimana dikutip LingkarTangerang.Com dari Kanal YouTube Buya Yahya Sabtu, 14 April 2024.

"Jangan meyakini bahwa ini hari baik, ini hari naas, hari sengsara. Enggak bisa semacam itu," tambahnya.

Baca Juga: Buya Yahya Bicara Puasa Syawal: Jangan Ikuti Hawa Nafsu

Selanjutnya, Pengasuh Pondok Pesantren Al Bahjah di Cirebon tersebut mengajak kita untuk tidak perlu mempercayai hal-hal yang demikian. Menurutnya, itu hanya sekadar hitungan manusia, tidak perlu dihubung-hubunhkan dengan nasib dan takdir masa depan.

Kalau sudah ada kesepakatan antara dua keluarga, kita tidak perlu gelisah lagi. InsyaAllah hari yang ditentukan baik. 

"Kalau sudah sepakat keluarga, jangan bikin gelisah. Sudahlah, hari yang ditentukan InsyaAllah baik " ujar Buya Yahya.

Tentu saja kita boleh meminta pertimbangan tokoh masyarakat. Namun, kalau ada yang kemudian menghitung dengan hari baik dan buruk, itu bukan ajaran Islam, meskipun yang mengatakan dianggap sebagai ulama.

"Itu ilmu perdukunan," tegas Buya Yahya.

Ustadz biasanya menyarankan hari tertentu, berdasarkan kesibukannya sebagai tokoh yang akan diundang. 

Halaman:

Editor: H Prastya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah