Ingin Tentukan Hari Pernikahan? Buya Yahya Sarankan 4 Langkah Ini

16 April 2024, 20:57 WIB
Ilustrasi 4 langkah menentukan hari pernikahan menurut Buya Yahya /Qimono/

LINGKARTANGERANG.COM - Menentukan hari pernikahan merupakan hal yang penting bagi calon mempelai dan keluarganya.

Penentuan hari pernikahan ini akan erat kaitannya dengan kelancaran acara dan kesiapan calon mempelai serta keluarganya. Harapannya, ini akan menjadi momen yang dikenang sepanjang hidup dan hanya terjadi satu kali.

Dalam beberapa budaya masyarakat Indonesia, penentuan hari pernikahan merupakan hal sulit karena berkaitan dengan baik dan buruk, naas dan untung. Sesuatu yang jika dilanggar akan membuat masa depan rumah tangga yang akan dibangun tidak baik.

 Baca Juga: Hari Sial dan Baik untuk Nikah, Buya Yahya: Ilmu Perdukunan

Bagaimana Islam memandang penentuan hari pernikahan? Bagaimana pula langkah yang tepat? Buya Yahya menjelaskan dalam satu kajiannya.

4 Langkah Tentukan Hari Pernikahan Menurut Buya Yahya

Sebelum menjelaskan penentuan hari pernikahan, Buya Yahya mengingatkan, seindah-indahnya pernikahan adalah yang paling mudah. Artinya luas, tetapi sesuai pokok pokok pembicaraan kali ini, waktunya tidak dipersulit, seperti ditunda-tunda karena menunggu hari yang tepat atau menyesuaikan dengan syarat dari salah satu keluarga calon mempelai.

"Seindah-indah pernikahan adalah yang paling mudah," kata Buya Yahya sebagaimana dikutip LingkarTangerang.Com dari Kanal YouTube Buya Yahya, Sabtu 14 April 2024. 

Alasan pernikahan harus dipermudah karena ini merupakan ibadah dan menghindari muslim dari perbuatan zina. Dalam Islam, semua ibadah dan amalan baik harus segera ditunaikan.

Untuk menentukan waktu pernikahan, Buya Yahya menyarankan 3 hal di bawah ini.

1. Istikharah

Shalat istikharah sejatinya bukan sekadar ibadah untuk menentukan dua atau beberapa pilihan. Ini lebih kepada permohonan kepada Allah untuk memantapkan hati.

Dalam hal ini, kedua keluarga bisa melakukannya, termasuk pasangan yang akan menikah.

 Baca Juga: Hari Sial dan Baik untuk Nikah, Bagaimana Menurut Islam? Ini Kata Buya Yahya

"Istikharah meminta kebaikan untuk semua," ucap ulama yang mempunyai nama lengkap Profesor Yahya Zainal Ma'arif, Lc. tersebut.

2. Sesuaikan dengan Kesempatan 

Setiap orang mempunya kesibukan yang berbeda. Oleh karena itu, langkah kedua yang disarankan Buya Yahya dalam menentukan tanggal pernikahan adalah menyesuaikan dengan kesempatan lain waktu luang.

Jika pasangan yang akan menikah bekerja, tentukan sesuai hari libur atau kemungkinan mendapatkan cuti. Begitu pula dengan sebagian besar keluarga.

3. Kesepakatan Keluarga

Setelah menyesuaikan dengan waktu luang, tanggal harus pula disepakati kedua pihak keluarga. Ini yang harus dipegang. Jangan gelisah atau terpengaruh dengan hal lain.

"Kalau sudah sepakat keluarga, jangan bikin gelisah. Sudahlah, hari yang ditentukan insyaAllah baik," yakin Buya.

4. Jangan Yakini Hari Baik dan Naas

Satu lagi yang tidak kalah penting, kita jangan menyakin adanya hari naas dan baik. Keluarga pun harus diberi pemahaman yang sama sehingga semua berjalan baik.

"Jangan meyakini bahwa hari ini hari baik, ini hari naas, hari sengsara. Enggak boleh semacam itu," tegas Buya.

 Baca Juga: Buya Yahya Bicara Puasa Syawal: Jangan Ikuti Hawa Nafsu

Menurut Buya, kepercayaan pada perhitungan hari baik dan buruk bukan ajaran Islam. Itu termasuk ilmu perdukunan dan tidak harus dihubungkan dengan nasib.

"Itu hitungan, Ndak harus dihubungkan dengan nasibmu ... Itu ilmu perdukunan," jelasnya.

Jika kita meyakini adanya hari baik dan buruk, nantinya akan suudzon atau berburuk sangka kepada Allah. Segala masalah dalam rumah tangga akan dihubungkan dengan hari pernikahan. Padahal sejatinya, setiap keluarga mempunyai ujian dan takdir yang berbeda, tidak berhubungan dengan perhitungan tanggal pernikahan. ***

Editor: H Prastya

Tags

Terkini

Terpopuler