Israel Serang Pemukiman Warga Palestina di Rafah Gaza Selatan, Sedikitnya 7 Orang Tewas

- 25 Februari 2024, 08:01 WIB
Warga Palestina berkerumun di reruntuhan bekas serangan udara Israel di Rafah Gaza selatan.
Warga Palestina berkerumun di reruntuhan bekas serangan udara Israel di Rafah Gaza selatan. /Ibraheem Abu Mustafa/

LINGKARTANGERANG.COM - Kekhawatiran pihak internasional atas serangan udara besar-besaran Israel ke Rafah Gaza selatan terbukti.

Israel menyerang pemukiman warga di Rafah Gaza selatan pada hari Sabtu, 24 Februari 2024 waktu setempat. Pasukan zionis menyerang sebuah rumah yang dipenuhi pengungsi Palestina hingga menyebabkan sedikitnya tujuh orang tewas.

Pasukan Israel telah menewaskan sedikitnya tujuh orang di rumah tinggal milik keluarga Shahin di Rafah Gaza selatan, termasuk di antaranya seorang anak. Rumah merupakan penampungan pengungsi dari keluarga Abu Hamra dan Abu Sultan.

Baca Juga: Sekolah-Sekolah di Berlin Diminta untuk Sebarkan Selebaran yang Gambarkan Nakbah 1948 Mitos

Kondisi Rafah Gaza Selatan setelah Serangan

Selain itu, serangan udara tentara IDF juga menghantam pasar saat jalan sedang sibuk. Rudal mengakibatkan kerusakan besar pada bangunan dan mobil. Mayat-mayat terlihat bergelimpangan di jalan, termasuk perempuan, anak-anak, dan orang tua.

"Ibuku ... Ayahku ... Mereka melarikan diri dari Khan Younis," kata seorang pria sebagaimana dilansir LingkarTangerang.Com dari Al Jazeera, Sabtu 24 Februari 2024.

"Saya membawa mereka ke sini untuk berlindung di rumah saya. Mereka lolos dari kematian di Khan Younis dan mati di tangan saya. Bagaimana saya bisa hidup setelah mereka?" katanya lagi.

Seorang pria lain menceritakan, dia sedang berjalan bersama teman-temannnya menuju rumah sakit al-Awda ketika tiba-tiba ledakan besar terjadi.

"Saya terlempar ke udara dan melihat semua orang di sekitar saya beterbangan. Lainnya terkoyak," kisahnya.

"Saya pingsan dan terbangun, mendapati diri daya berada di sini, di rumah sakit. Pesawat-pesawat tempur Israel menembakkan rudak ke salah satu bangunan tempat tinggal di kawasan yang sangat ramai, di mana ratusan orang berjalan untuk mendapat makanan," ujar kesaksiannya.

Baca Juga: Kisruh di Parlemen Inggris saat Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Warga Palestina melaporkan, pasukan Israel tidak mempunyai belas kasihan terhadap siapa pun, termasuk anak muda, orang tua, wanita, hingga bayi. Mereka tidak menghormati hukum dan hak asasi manusia karena dengan sengaja menargetkan penduduk sipil yang tidak bersalah dan membunuh semua orang.

Hani Mahmoud dari AL Jazeera melaporka, para korban serangan Israel di Rafah Gaza selatan telah dibawa ke Rumah Sakit Yusuf al-Najjar.

"Daerah itu treguncang seolah-olah terjadi gempa bumi, terjadi kehancuran total dan kebakaran di mana-mana," ucap Hani.

"Mobil-mobil dibakar dan orang-orang di trotoar terluka parah. Korban pun berhasil ditarik dari bawah reruntuhan bangunan," tambahnya.

Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, pasukan Israel melakukan delapan pembantaian terhadap keluarga di Jalur Gaza selama hari kemarin dan menewaskan 92 orang dalam 24 jam.

Baca Juga: Memanas! China Sebabkan Kepanikan di Masyarakat Taiwan, AS Beri Peringatan

Kementerian menambahkan, pasukan Zionis telah menghentikan ambulans dan kru pertahanan sipil untuk mencapai korban yang terkubur di bawah reruntuhan dan tergeletak di jalan. ***

Editor: H Prastya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah