5 Pasien Meninggal di RS di Khan Younis di Tengah Kekhawatiran Israel Serang Rafah

- 17 Februari 2024, 10:25 WIB
Seorang anak di tengah reruntuhan di Rafa, Gaza selatan yang berbatasan dengan Mesir.
Seorang anak di tengah reruntuhan di Rafa, Gaza selatan yang berbatasan dengan Mesir. /Ibraheem Abu Mustafa/

LINGKARTANGERANG.COM - Lima pasien meninggal di Rumah Sakit (RS) Naser di Khan Younis, Gaza selatan pada hari Jumat, 16 Februari 2024 akibat serangan Israel.

Serangan di tengah kekhawatiran bencana yang yang akan terjadi jika Israel menyerang Gaza bagian selatan yang berbatasan dengan Mesir, Rafah menyebabkan lima orang pasien meninggal karena kekurangan oksigen. 

Pasukan Israel kembali beralasan, serangan ke RS di Khan Younis hingga lima orang meninggal karena ada kelompok Hamas di sana. Bahkan, mereka mengklaim tanpa memberikan bukti, puluhan anggota kelompok pejuang Palestina tersebut sudah ditangkap.

Baca Juga: Setelah Gaza Tengah, Kini Israel Mulai Serang Rafah saat Diplomasi Gencatan Senjata

Pada hari yang sama, organisasi kesehatan dunia, WHO mengatakan, pihaknya berusaha mendapatkan akses ke RS, tempat ribuan pasien, pengungsi, dan staf medis berlindung. Pasukan Zionis memaksa mereka keluar dari gedung.

"Masih ada pasien yang terlika dan sakit kritis yang berada di dalam rumah sakit," kata Juru BIcara WHO, Tarik Kasarevic sebagaimana dilansir LingkarTangerang.Com dari Middle East Eye, Sabtu 17 Februari 2024.

'Ada kebutuhan mendesak untuk mengirimkan bahan bakar untuk memastikan kelanjutan penyediaan layanan penyelematan jiwa. Kami berusaha mendapatkan akses karena masyarakat yang masih berada di Komplek Medis Nasser membutuhkan bantuan," tambahnya.

Kementerian Kesehatan Palestina merilis jumlah korban Palestina selaa perang berlangsung mendapai 28.775 jiwa, mayoritas di natara mereka adalah anak-anak dan pengungsi.

Kekhawatiran Serangan ke Rafah

Serangan dan penggerebekan ke RS Nasser di Khan Younis terjadi ketika masyaralat dunia khawatir negara Netanyahu menyerang Rafah. Beberapa hari yang lalu pemimpin tertinggi Yahudi di Tel Aviv tersebut sudah menyatakan niatnya.

Halaman:

Editor: H Prastya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah