Pimpinan Lembaga-lembaga PBB Serukan Pemulihan Dana UNRWA untuk Palestina

- 31 Januari 2024, 22:09 WIB
Ilustrasi lembaga-lembaga PBB mendesak pemulihan pendanaan UNRWA untuk Palestina.
Ilustrasi lembaga-lembaga PBB mendesak pemulihan pendanaan UNRWA untuk Palestina. /Ibraheem Abu Mustafa/

LINGKARTANGERANG.COM - Para pemimpin lembaga-lembaga PBB dan berbagai LSM internasional menandatangani kesepakatan yang menyerukan, negera-negara untuk mempertimbangkan kembali penghentian sementara dana ke badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA).

Para pemimpin lembaga-lembaga PBB meminta sejumlah negara seperti AS, Inggris, Australia, Kanada, Jerman, Italia, Belanda, Swiss, Finlandia, Jepang, dan Austria memulihkan pendanaan ke UNRWA. 

Negara-negara tersebut sebelumnya menangguhkan pendanaan ke UNRWA setelah Israel menuduh 12 dari 30 ribu karyawannya ikut serta dalam serangan Hamas ke Tel Aviv, 7 Oktober 2024. 

Baca Juga: Bengis! Beredar Video Tentara Israel Paksa Tahanan Palestina Katakan 'Kami Ingin Jadi Budak'

Dalam seruannya, lembaga-lembaga PBB mengatakan, setiap pegawainya yang terlibat akan dimintai pertanggungjawaban.

"Setiap pegawai PBB yang terlibat dalam aksi teror akan dimintai pertanggungjawabannya," tulis kepada lembaga-lembaga PBB dalam seruannya sebagaimana dilansir LingkarTangerang.Com dari Middle East Eye pada Rabu, 31 Januari 2024.

"Namun, kita tidak boleh menghalangi seluruh organisasi untuk melaksanakan mandatnya untuk melayani orang-orang yang sangat membutuhkan," sambungnya.

Konsekuensi Bencana di Gaza Setelah Pendanaan UNRWA Dihentikan 

Lebih lanjut, dalam sebuah pernyataan yang ditandangani oleh Wakil Sekretaris Jenderal Urusan Kemanusiaan (Ocha) Martin Griffiths, Ketua Program Pangan Dunia Cindy McCain, Ketua Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus, dan beberapa anggota lainnya menyebut, UNRWA merupakan organisasi kemanusiaan terbesar di Gaza.

"Peristiwa mengerikan yang terjadi di Gaza sejak 7 Oktober telah menyebabkan ratusan ribu orang kehilangan tempat tinggal dan berada di ambang kelaparan. URAWA, sebagai organisasi kemanusiaan terbesar di Gaza telah menyediakan makanan, tempat tinggal dan perlindungan. Bahkan, sebagai organisasi kemanusiaan, anggota stafnya sendiri dipindahkan dan dibunuh," kata pernyataan tertulis pimpinan lembaga-lembaga PBB.

Halaman:

Editor: H Prastya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah