Baca Juga: Memanas! China Sebabkan Kepanikan di Masyarakat Taiwan, AS Beri Peringatan
Bagian kedua menjelaskan, Israel tidak didirikan di atas Palestina yang dicuri. Asosiasi Yahudi Masiyot yang didirikan pada tahun 2022 menyatakan, akuisisi tanah oleh imigran Yahudi ke Palestina berbentuk pertukaran modal yang sah dengan akta kepemilikan resmi.
"Dalam sejarah, tidak pernah ada tanah yang ditaklukkan secara ilegal oleh imigran Yahudi," klaim penulis Michael Spaney sebagaimana dilansir LingkarTangerang.Com dari Middle East Eye, Jumat 23 Februari 2024.
Bahkan, Michael Spaney menyebut, tanah yang ditaklukkan setelah serangan perang tahun 1948 dan 1967 dan pembangunan berikutnya yang tidak diakui secara hukum internasional pun tidak didapat dengan melawan hukum.
Ketiga, hal yang menurut selebaran merupakan mitos adalah Israel yang harus disalahkan atas peristiwa Nakba.
"PBB memutarbalikkan makna Nakba: pandangannya terhadap konflik Israel-Palestina sangat sepihak." tutur peneliti Shany Mor.
Dalam teksnya, Mor menyatakan, pengungsian selama perang, dulu dan sekarang, bukanlah hal yang aneh.
Baca Juga: Terjadi Baku Tembak, Badan Pangan PBB Hentikan Bantuan ke Gaza Utara
Diketahui, Jerman memang termasuk negara Eropa yang menonjol karena dukungan politik dan militernya terhadap Israel. Namun, kelompok sayao kirinya terpecah dalam kasus serangan Israel di Gaza. Sebagian besar kelompok telah tergabung dalam seruan solidaritas terhadap Palestina. Namun, kelompok anti-Deustsche atau anti Jerman secara historis pro-Zionis.
Sampai saat ini belum ada komentar resmi diterima media dari pemerintahan distrik Neukolin di Berlin tentang perintah menyebarkan brosur yang menyebut peritiwa Nakba 1948 sebagai mitos. ***