LINGKARTANGERANG.COM - Dinamika politik jelang Pemilu 2024 yang jatuh pada tanggal 14 Februari menjadi sorotan. Civitas akademika kampus-kampus besar mulai UI, UII, hingga UIN mengeluarkan pendapatnya. Kritik terhadap pemerintahan Jokowi menjadi yang paling dominan.
Rektor IPB, Dr. Arif Satria bersuara menyikapi dinamika politik jelang Pemilu 2024 di atas. Namun, tidak seperti civitas akademika kampus-kampus besar lain, dia menyerukan semua bagian dari IPB untuk tetap bersikap netral.
Seruan tersebut disampaikan kepada seluruh civitas akademika IPB mulai dari dosen, tenaga kependidikan, hingga mahasiswa dalam bentuk surat resmi, Sabtu 3 Januari 2024.
5 Seruan Rektor IPB Sikapi Dinamika Politik Jelang Pemilu 2024
Arif Satria dalam surat yang ditandatanganinya menyebut, seruan diberikan kepada seluruh jajaran di bawahnya untuk memelihara nilai-nilai integritas akademika IPB.
Ada lima seruan yang disampaikan dalam surat resmi Rektor IPB tersebut. Yang pertama, dia meminta seluruh jajaran untuk tetap menjaga netralitas di kampus.
"Mari kita berkontribusi secara aktif menjaga dan memastikan kampus kita menjadi lingkungan yang kondusif dan nyaman untuk kegiatan tridharma perguruan tinggi. Dosen dan tenaga kependidikan diharuskan menjunjung tinggi netralitas," tulis Arif Satria yang dikutip LingkarTangerang.Com dari surat bernomor 5041/IT3/TU/M/B/2024.
Selanjutnya, Arif menyebut, kebebasan berpendapat adalah hak kita semua. Akan tetapi, diharapkan dialog konstrukif hendaknya dibangun dalam mimbar kebebasan, di mana pendapat harus bisa dipertanggungjawabkan dengan tetap menjunjung tinggi etika dan moral akademis.
Baca Juga: Ketua MUI KH Cholil Nafis: Mahfud MD Menunjukkan Kewarasannya Berpolitik, Tak Memperalat Hukum