Menurut Rocky, dugaan korupsi yang nilainya mencapai triliunan rupiah tidak mungkin hanya dilakukan oleh satu orang.
"Ya pola itu kita tahu dari sejak Century, segala macam. Begitu menyebut angka T (Triliunan), itu gak mungkin satu orang. Ini Rp8 triliun, itu terlalu absurd kalau itu sekadar untuk dan demi satu partai," ujarnya.
"Itu pasti supaya semuanya merata, supaya gak saling ngomong," tambahnya.
Rocky Gerung mengatakan, korupsi akan mudah diketahui ketika ada persoalan politik, termasuk pencalonan Anies Baswedan di Pilpres 2024.
Menurutnya, pencalonan Anies Baswedan di Pilpres 2024 membuka kembali kasus 2-3 tahun lalu.
"Peristiwa politik pencalonan Anies itu membuka persoalan yang sudah lama, sudah 2-3 tahun lalu kita dengar isu itu bahwa itu adalah bancakan sebetulnya, itu semacam makan siang di antara parpol-parpol itu. Dan makan siangnya habisin Rp8 triliun," tuturnya.
Tak hanya kasus dugaan korupsi BTS, Rocky mengatakan, potensi korupsi di semua BUMN selalu menjadi bacakan.
Karenanya, ia mempertanyakan mengapa kasus dugaan korupsi BTS yang menyeret nama politisi Partai NasDem itu baru dibuka sekarang.