Puasa untuk Allah, Ini Tanda Pertama Keberhasilan Puasa Menurut Ustadz Adi Hidayat

- 17 Maret 2024, 12:18 WIB
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan tanda pertama keberhasilan puasa seorang muslim.
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan tanda pertama keberhasilan puasa seorang muslim. /Tangkapan Layar Kanal YouTube Adi Hidayat Official/

LINGKARTANGERANG.COM - Puasa merupakan satu-satunya ibadah yang tidak dapat diketahui pelaksanaannya. Itu sebabnya di dalam suatu hadist disebut, puasa untuk Allah.

Puasa untuk Allah SWT, hanya Dia yang tahu bagaimana puasa hambanya. Siapa saja bisa berpura-pura puasa, tidak ada yang dapat mengetahuinya. Seorang muslim tidak bisa riya untuk ibadah yang satu ini.

عن أَبي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قال : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : قَالَ اللَّهُ : كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلا الصِّيَامَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ

"Dari Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu berkata, Rasulullah Shallallahu’alai wa sallam bersabda, “Allah berfirman, ‘Semua amal anak Adam untuknya kecuali puasa. Ia untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Baca Juga: Buya Yahya: Sebaiknya Shalat Witir Langsung setelah Tarawih Berjamaah karena Ini

Meskipun demikian, ulama kondang Ustadz Adi Hidayat menyebutkan, kita bisa mengetahui keberhasilan puasa seseorang.

Tanda Pertama Keberhasilan Puasa Menurut Ustadz Adi Hidayat

Sebelum menjelaskan tanda pertama keberhasilan puasa, Ustadz Adi Hidayat memaparkan standar atau kriteria berpuasa dengan benar. 

Sesuai dengan namanya, puasa, shaum atau shiam bermakna bahasa sebagai menahan diri secara umum, bukan hanya sekadar lapar dan haus. Kita yang menahan diri untuk tidak berbicara juga disebut shaum. Sebagai contoh, Maryam putra Imran, ibu Nabi Isa as yang menahan diri dari berbicara ketika melahirkan bayi tanpa ayah. Dia berpuasa dengan arti yang berbeda. Pada akhirnya, bayi yang masih berada di dalam buaian mendapat mukjizat untuk berbicara.

Dari sana, ustadz yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua I Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Nabi Muhammad SAW menyebut, puasa akan membentuk suatu perisai. Hal tersebut yang akan kita lihat dalam kehidupan sehari-hari sebagai tanda keberhasilannya.

"Ashiyamu Junnatun. Puasa itu hakikatnya akan membentuk atau melahirkan satu perisai,"  kata Ustadz Adi Hidayat sebagaimana dikutip LingkarTangerang.Com dari kanal YouTube Ustadz Adi Hidayat Official, 13 Maret 2024.

Baca Juga: MUSLIM WAJIB TAHU! Buya Yahya Sebut Ibadah Ini Lebih Penting daripada Shalat Tarawih

Perisai yang dimaksud adalan menjadikan kita lebih bisa menahan diri karena saat berpuasa sudah berlatih. Saat ada orang yang memprovokasi dan membuat emosi, dengan sabar kita dapat mengatakan diri ini sedang berpuasa.

"I'shoimu. Innishoimun. Saya tengah berpuasa," ucap Ustadz Adi Hidayat.

Dengan sering berpuasa, maka karakter akan terbentuk. Kita tidak dengan mudah mengeluarkan amarah dan menahan untuk patuh terhadap aturan tertentu.

Pelaku puasa akan membentengi diri dari berkata-kata kotor dan jorok, mudah mencela, merendahkan orang lain, mengatakan hoaks, hingga berperilaku buruk.

" ... Akan melahirkan suatu karakter. Ini menunjukkan keberhasilan seseorang yang menunaikan puasa," ungkap ustadz yang namanya sering disingkat menjadi UAH.

Baca Juga: Sudah Shalat Witir Setelah Tarawih, Bolehkah Shalat Lagi? Ini Kata Buya Yahya

"Jadi standar pertama puasa yang benar adalah melahirkan karakter mulia yang baik, yang diberikan cirinya oleh Nabi, dia terbebas dariperbuatan-perbuatan yang kotor kemudian tidak juga berperilaku bodoh, perilaku yang tidak elok," jelas Uastadz Adi Hidayat. *** 

Editor: H Prastya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah