Network
LINGKARTANGERANG.COM - Shalat tarawih merupakan sunnah yang hanya di bulan Ramadhan. Keutamaannya tidak diragukan lagi karena Rasulullah SAW mengerjakannya setiap malam, baik sendiri maupun jamaah.
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِه
"Barangsiapa melakukan ibadah puasa Ramadan karena iman dan mencari pahala, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (hadits riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim).
Selain shalat tarawih, ada pula ibadah lain yang tetap sunnah untuk dilaksanakan dan mempunyai keutamaan pula. Sebagai contoh, ada shalat rawatib, ba'diyah Isya dan witir. Keduanya dilaksanakan di bulan Ramadhan dan bukan.
Baca Juga: Sudah Shalat Witir Setelah Tarawih, Bolehkah Shalat Lagi? Ini Kata Buya Yahya
Yang menarik, sebagian muslim melaksanakan witir satu paket dengan tarawih. Beberapa lainnya menunda setelah shalat tahajud. Namun, shalat dengan bilangan rakaat ganjil tersebut dinilai penting dilakukan.
Berbeda dengan shalat sunnah rawatib setelah Isya yang dikenal dengan sebutan ba'diyah. Banyak yang melewatkannya. Apalagi jika waktu tidak berkesempatan. Umat Muslim ada yang Isya di rumah dan ikut berjamaah tarawih di masjid atau mushala tanpa melaksanakan ba'diyah.
Buya Yahya: Shalak Ba'diyah Lebih Utama
Shalat sunnah rawatib mukkad terdiri dari 12 rakaat sehari semalam. Hal ini dikuatkan oleh hadist berikut.
مَنْ صَلَّى فِى يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ ثِنْتَىْ عَشْرَةَ رَكْعَةً بُنِىَ لَهُ بَيْتٌ فِى الْجَنَّةِ أَرْبَعًا قَبْلَ الظُّهْرِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَهَا وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْمَغْرِبِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْعِشَاءِ وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ صَلاَةِ الْفَجْرِ
