Tanggapi Timses Caleg Bagi-bagi Uang, Buya Yahya: Hati Kita Cenderung Kepada Dunia

- 10 Januari 2024, 07:12 WIB
Buya Yahya tentang timses caleg bagi-bagi uang: Hati kita cenderung kepada dunia.
Buya Yahya tentang timses caleg bagi-bagi uang: Hati kita cenderung kepada dunia. /Tangkapan Layar Kanal YouTube Al Bahjah TV/

LINGKARTANGERNG.COM - Pada dasarnya Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) sudah mempunyai aturan ketat. Tim sukses (timses) calon legislatif (caleg) dan calon presiden (capres) tidak boleh bagi-bagi uang. Ini termasuk pada money politic.

Namun di lapangan terkadap masih ada timses caleg yang bagi-bagi uang saat kampanye. Tentu saja tujuannya satu, agar penerima nantinya mau memilih dia saat pemilu nanti, 14 Februari 2024.

Sebagai masyarakat yang akan memilih, kita mungkin bingung harus bersikap saat menghadapi timses caleg yang bagi-bagi uang. Diterima khawatir menjadi beban tetapi jika ditolak tidak enak. Kita khawatir dipandang sebagai sombong.

Baca Juga: Buya Yahya Sebutkan Alasan Ulama yang Belum Pilih dan Dukung Salah Satu Capes di Pilpres 2024

Ulama yang juga pengasuh Pondok Pesantren Al Bahjah di Cirebon, Profesor Yahya Zainal Ma'arif, Lc., yang lebih dikenal dengan nama Buya Yahya menanggapi pertanyaan soal tiimses caleg yang bagi-bagi uang.

Buya Yahya Sebut Hati Kita Cenderung Kepada Dunia

Menurut Buya Yahya, seharusnya setiap muslim selalu menjaga keimanan dan akhlaknya di manapun dia berada. Dengan demikian, dia bisa menjaga izzah (harga diri) dan kewibawaan.

"Sebagai seorang muslim harus beriman dan berakhlak yang terjaga agar hati kita tidak terbelah. Agar kita sebagai seorang muslim punya izzah dan punya kewaibawaan," kata Buya Yahya sebagaimana dikutip LingkarTangerang.Com dari kanal YouTube Al Bahjah TV, 31 Desember 2023.

Jika kita sudah menerima uang dari seseorang maka akan sulit bersikap dengan orang tersebut. Ibaratnya, kita sudah berutang kepadanya.

Meski timses caleg menyebut bagi-bagi uang dengan ikhlas, kita bisa mempunyai rasa tidak enak karena sudah menerima uang. Selanjutnya, kita akan memilih dia menjadi pemimpin meski tidak pantas.

Halaman:

Editor: H Prastya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah