Kenapa Umat Islam Ikut Perayaan Tahun Baru Masehi? Ini Jawaban Buya Yahya

- 31 Desember 2023, 18:27 WIB
Ilustrasi perayaan Tahun Baru Masehi yang ikut dirayakan umat Islam dan dijelaskan Buya Yahya.
Ilustrasi perayaan Tahun Baru Masehi yang ikut dirayakan umat Islam dan dijelaskan Buya Yahya. /Delta Works/

LINGKARTANGERANG.COM - Tahun Baru Masehi merupakan bagian dari penanggalan yang erat kaitannya dengan kaum Kristiani.

Tahun Baru Masehi ini sudah ada sejak zaman pagan, di mana orang Romawi Kuno masih menyembah berhala. Kemudian pemimpin tertinggi agama Katholik, Paus Gregorius XIII pada tahun 1582 menetapkannya sebagai penanggalan resmi. Tanggal 1 Januari diputuskan sebagai tahun baru.

Penanggalan yang dipakai Tahun Baru Masehi sampai kini dikenal sebagai Kalender Gregorian. Itu artinya perayaan ini tidak ada hubungannya sama sekali dengan Islam.

Baca Juga: Oki Setiana Dewi Dikritik karena Rayakan Ultah Anak, Benarkah Itu Syirik? Ini Kata Buya Yahya

Namun kenyataannya, perayaan Tahun Baru Masehi kerap diperingati juga dengan meriah oleh umat Islam di Indonesia. 

Kenapa umat Islam ikut merayakan Tahun Baru Masehi? Apakah ada hubungannya dengan penetapan pemerintah yang menggunakannya sebagai penanggalan resmi? Profesor Yahya Zainal Ma'arif, Lc., ulama yang lebih dikenal sebagai Buya Yahya menjelaskannya dalam satu kajian.

Alasan Umat Islam Ikut Rayakan Tahun Baru Masehi Menurut Buya Yahya

Sebelum menjawab pertanyaan salah satu peserta kajiannya tentang perayaan tahun baru berdasarkan penanggalan Masehi, Buya Yahya menjelaskan posisi penggunaannya.

Islam pada dasarnya tidak mempermasalahkan perayaan tahun baru apapun. Yang disoroti adalah kebiasaan masyarakat yang mengikuti budaya barat.

"Tentang tahun baru .. Yang dipermasalahkan bukan zatnya. Akan tetapi kebiasaan dan kebudayaan yang terjadi di tahun baru," ujar Buya Yahya sebagaimana dikutip LingkarTangerang.Com dari kanal YouTube Al Bahjah TV, 27 Desember 2015.

Halaman:

Editor: H Prastya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah