AS dan Inggris Lancarkan Serangan Militer di Yaman, Konflik Dikhawatirkan Meningkat

- 12 Januari 2024, 15:24 WIB
Ilustrasi serangan militer AS dan Inggris di Yaman
Ilustrasi serangan militer AS dan Inggris di Yaman /Pixabay/Pexels

LINGKARTANGERANG.COM - Amerika Serikat (AS) dan Inggris telah melancarkan serangan militer di Yaman terhadap kelompok Houthi yang bersekutu dengan Iran.

Hal tersebut dilakukan AS dan Inggris sebagai tanggapan atas serangan kelompok Houthi pada pelayaran di Laut Merah. Serangan ini dikhawatirkan bisa meningkatkan konflik di wilayah tersebut.

Pada Kamis, 11 Januari 2024 kemarin Presiden AS Joe Biden mengatakan, dia tidak akan ragu untuk mengambil tindakan lebih lanjut jika diperlukan. Menurutnya serangan tersebut merupakan tindak lanjut dari serangan yang dilakukan oleh kelompok Houthi terhadap kapal komersial di Laut Merah.

"Serangan yang ditargetkan ini adalah pesan yang jelas bahwa AS dan mitra kami tidak akan menoleransi serangan terhadap personel kami atau membiarkan pihak yang bermusuhan membahayakan kebebasan navigasi," kata Biden, dilansir LingkarTangerang.com dari Al Jazeera pada Jumat, 12 Januari 2024.

Baca Juga: Joe Biden Sebut Donald Trump Ancaman Demokrasi, Peringatkan Pemilih Agar Tak Lagi Pilih Jadi Presiden AS

Kelompok Houthi sebut serangan AS dan Inggris di Yaman sebagai tindakan biadab

Kelompok Houthi mengatakan, serangan yang dilakukan AS dan Inggris terhadap Yaman sebagai tindakan biadab dan tidak dapat dibenarkan.

Menurut Al-Masirah, saluran berita satelit yang dikelola Houthi, setidaknya terdapat 5 lokasi, termasuk lapangan terbang telah diserang.

Dilaporkan bahwa serangan tersebut menghantam Pangkalan Udara Al-Dailami di utara ibu kota, Sanaa, bandara di kota pelabuhan strategis Hodeidah, sebuah kamp di timur Saada, bandara di kota Taiz, dan bandara dekat Hajjah.

Baca Juga: Dampak Kebijakan Biden pada Israel di Gaza: Pejabat Pendidikan AS Undurkan Diri

Meski demikian, hingga kini tingkat kerusakan belum dapat diketahui secara pasti. Selain itu, belum ada laporan mengenai korban jiwa.

Halaman:

Editor: H Prastya

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah