Waduh! Benjamin Netanyahu Sebut Zona Perbatasan Gaza-Mesir Harus Dikendalikan Israel, Hamas Akan Dihancurkan

- 31 Desember 2023, 10:13 WIB
PM Israel Benjamin Netanyahu
PM Israel Benjamin Netanyahu /Reuters/ABIR SULTAN POOL/

LINGKARTANGERANG.COM - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut zona perbatasan antara Jalur Gaza dan Mesir harus berada di bawah kendali Israel. Menurutnya, konflik di wilayah kantong Palestina dan wilayah regional lainnya masih akan berlangsung selama berbulan-bulan.

Memasuki minggu ke-13 koflik antara Israel dan Palestina di Gaza pada Sabtu, 30 Desember 2023, Benjamin Netanyahu mengadakan konferensi pers di mana dia memperbarui janjinya untuk melenyapkan Hamas dan memulangkan semua warga Israel yang ditawan di Gaza.

"Koridor Philadelphi atau lebih tepatnya titik penghentian di selatan (Gaza) harus berada di tangan kita. Itu harus ditutup. Jelas bahwa pengaturan lain apapun tidak akan menjamin demiliterasi yang kita inginkan," kata Benjamin Netanyahu dalam konferensi persnya, dikutip LingkarTangerang.com dari Al Jazeera pada Minggu, 31 Desember 2023.

Baca Juga: Afrika Selatan Ajukan Israel ke Mahkamah Internasional dengan Tuduhan Genosida

Israel mengatakan pihaknya bermaksud menghancurkan Hamas di Gaza dan mendemiliterisasi wilayah tersebut untuk mencegah terulangnya pembunuhan dan penculikan lintas batas pada 7 Oktober 2023 yang dilakukan oleh kelompok tersebut.

"Perang sedang mencapai puncaknya. Kami berjuang di semua lini. Meraih kemenangan memang membutuhkan waktu. Seperti yang dikatakan oleh kepala staf (Tentara Israel), perang akan berlanjut selama beberapa bulan lagi," ujarnya.

Baca Juga: Bukti Genosida, Israel Eksekusi Langsung Warga Palestina di Gaza

Ancaman Serangan ke Iran

Kemudian, Netanyahu juga mengancam akan menyerang Iran secara langsung atas baku tembak yang terjadi hampir setiap hari di perbatasan Israel-Lebanon.

"Jika Hizbullah memperluas peperangan, mereka akan mengalami pukulan yang tidak pernah mereka bayangkan dan begitu pula Iran," tegas Netanyahu.

Perang tersebut dianggap telah memicu kekhawatiran akan terjadinya konflik regional di tengah meningkatnya ketegangan dengan kelompok-kelompok lain yang bersekutu dengan Iran di Lebanon, Irak, Suriah, dan Yaman.

Halaman:

Editor: H Prastya

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah