Israel Alami Kerugian Pertempuran Terburuk Sejak Oktober dan Isolasi Dplomatik

- 14 Desember 2023, 11:39 WIB
Tentara Israel yang mengalami kerugian terburuk sejak Oktober dan isolasi diplomatik.
Tentara Israel yang mengalami kerugian terburuk sejak Oktober dan isolasi diplomatik. /Reuters/

LINGKARTANGERANG.COM - Dukungan internasional terhadap Israel yang diterima sejak penyerangan pertama terhadap Gaza, 7 Oktober 2023 semakin berkurang. Bahkan, dapat dikatakan negara Benyamin Netanyahu tersebut mengalami isolasi diplomatik.

Israel pada tanggal 7 Oktober menyerang Hamas di Kota Gaza dan menuduh kelompok tersebut sebagai teroris atas penyerbuan mereka ke wilayahnya. Namun, isolasi diplomatik mulai dialami karena serbuan Zionis ke Israel membunuh ratusan ribu warga sipil dan tidak mengenai sasaran seharusnya.

Sementara itu, sempat beredar pula video yang menggambarkan, serangan Hamas yang disebut menewaskan lebih dari seribu orang Israel ternyata tidak benar. Warga yang tewas banyak yang disebabkan serangan IDF sendiri.

Baca Juga: Tolak Klaim Israel, Sumber dari Palestina Sebut Al Qassam Hamas Sebagian Besar Masih Utuh dan Siap Bertempur

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengakui isolasi diplomatik yang dialami sekutunya di Timur Tengah tersebut.

"Pemboman tanpa pandang bulu yang dilakukan Israel terhadap warga sipil merugikan dukungan internasional," kata Biden sebagaimana dilansir LingkarTangerang.Com dari Al Arabita, Rabu 13 Desember 2023.

Kerugian Terburuk Israel Selama Perang

Pesawat-pesawat tempur kembali memborbardir sepanjang Gaza. Musim dingin juga sudah menghampiri wilayah yang kini tidak memberikan satu pun tempat aman bagi warganya.

Di Rafah, selatan Gaza, ratusan ribu orang mencari perlindungan. Jenazah sebuah keluarga yang tewas dalam serangan udara Selasa malam dibaringkan di tengah hujan dalam kain kafan putih yang berlumuran darah, termasuk anak kecil dan bayi.

"Ini adalah anak-anak! Anak-anak! Apakah mereka membunuh orang lain selain anak-anak? TIdak! Ini adalah orang-orang yang tidak bersalah! Mereka membunuhnya dengan tangan kotor!" seru Ahmed Abu Reyash, warga Rafah sambil menggendong keponakannya yang berusia  5 tahun dan 7 tahun.

Halaman:

Editor: H Prastya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah