"Ini angka yang jauh lebih besar dibandingkan Johnny G Plate," kata Refly Harun.
"Apakah tidak penting Johnny G Plate? Penting. Saya mengatakan, korupsi is korupsi. Jadi kalau sudah korupsi, korupsi saja," tambahnya.
Refly Harun menegaskan, dirinya tidak membela siapapun. Apalagi, jika pelaku sudah terbiasa untuk melakukan kong kalingkong.
Baca Juga: Lowongan Kerja PT Light Rail Transit (LRT) Jakarta untuk D3 dan S1, Usia 45 Tahun Boleh Daftar
Ia pun mengaku akan menyerahkan proses kasus tersebut kepada aparat penegak hukum yang berkewenangan.
Meski demikian, mantan Staf ahli Mahkamah Konstitusi itu mengimbau agar jangan sampai kasus dugaan korupsi yang nilainya lebih kecil dijadikan sebagai alat pukul untuk kandidat capres tertentu.
Sementara, kasus dugaan korupsi yang jauh lebih besar hanya ditarik-ulur begitu saja.
Baca Juga: Jokowi Kena Sentil Anies Baswedan Soal Pembangunan Jalan, Refly Harun: Pemerintah Sering Kali Bohong
"Apalagi misalnya, tadi kan transaksinya Rp189 triliun dugaannya, tiba-tiba yang bisa diikuti cuma Rp47,1 triliun. Berarti kan gapnya banyak sekali," ungkapnya, dikutip LingkarTangerang.com dari kanal YouTube Refly Harun pada Minggu, 21 Mei 2023.
"Tentu kita harus tanyakan apakah prosesnya sudah genuine atau tidak, terutama dalam menaksir kerugian negara misalnya," tambahnya.