Beda Pendapat Tentang Cara Wudhu Saat Bagian Tubuh Diperban, Buya Yahya: Bagi Orang yang Yakin

- 4 Januari 2024, 17:15 WIB
Buya Yahya jelaskan perbedaan pendapat tentang wudhu bagi orang yang diperban, kita mengikuti sesuai keyakinan.
Buya Yahya jelaskan perbedaan pendapat tentang wudhu bagi orang yang diperban, kita mengikuti sesuai keyakinan. /Tangkapan Layar Kanal YouTube Al Bahjah TV/

LINGKARTANGERANG.COM - Secara normal manusia harus mengikuti rukun wudhu sebagai syarat sah shalat.

Namun, ada saat di mana terjadi kondisi yang tidak diinginkan. Kita sakit atau mengalami kecelakaan atau baru selesai operasi sehingga ada bagian tubuh yang harus diperban.

Diperban berarti menutupi bagian tubuh tertentu sehingga tidak dapat dilewati air. Dalam kondisi luka, air dapat membuatnya lama untuk pulih. 

Baca Juga: Wudhu Saat Bagian Tubuh Diperban, Buya Yahya Jelaskan Caranya

Sebagai orang Islam, shalat lima waktu merupakan kewajiban. Shalat sah jika sebelumnya melaksanakan wudhu dengan benar. Hal yang tidak mungkin terjadi jika ada bagian tubuh seperti tangan diperban.

Oleh karena itu, Profesor Yahya Zainal Ma'arif, ulama dengan ciri khas bersorban menjelaskan cara wudhu saat tangan diperban.

Beda Pendapat Imam Syafi'i dan Imam Hanafi

Dalam penjelasannya, Buya Yahya menerangkan adanya perbedaan pendapat tentang cara wudhu saat tubuh diperban. 

Menurut Mahzab Imam Safi'i salah seorang yang bagian tubuhnya, seperti tangan dan kaki diperban ketika bersuci hendak shalat harus melaksanakannya dua kali.

Yang pertama, dia wudhu seperti biasa dengan air di bagian badan yang terbuka. Kedua, dia melaksanakan tayamun di bagian tubuh yang tertutup. Debu diusapkan di atas perban. 

Halaman:

Editor: H Prastya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah