Baca Juga: Israel Terus Serang Gaza, PBB: Kelaparan Hampir Tak Bisa Dihindari
"Saya berusia 90 tahun, apa masalah Anda dengan saya?" lanjutnya.
Sementara itu, seorang wanita bernama Hanan yang berusia 80 tahun bercerita, dia telah meninggalkan desanya di Arab al-Rashayda, sekitar 80 km perjalanan ke Betlehem. Dia berjalan tepat setelah makan sahur dan ditolak di perbatasan.
"Dulu kami masuk secara normal, tahun ini mereka memperketat perbatasan," ujar Hanan.
Sebagian besar yang harus kembali lagi menyatakan tetap akan berusaha menembus perbatasan.
"Kita harus segera ke Al Aqsa," kata seorang lelaki tua di kursi roda.
"Sekalipun aku harus mati. Sekalipun itu adalah hari erakhir hidupku. Aku harus sampai ke Al Aqsa, InsyaAllah," ucapnya.
Baca Juga: Harga-harga di Gaza Melonjak, Orang-orang Bersenjata dan Bertopeng Turun ke Jalan untuk Kendalikan
Sadiq, 71 tahun dari Kota Huwwara dekat Nablus di Tepi Barat menyebut, ini tahun pertama dia dilarang memasuki tempat suci selama Ramadhan dan hal itu seperti sebuah tamparan.
Kementerian Luar Negeri Palestina mengutuk keras pembatasan yang dilakukan Israel. Mereka menuduh Israel melakukan militeriasi Yerusalem setelah ratusan penghalang besi dipasang di kota tersebut dan ribuan petugas Zionis dikerahkan. ***