Memanas! China Sebabkan Kepanikan di Masyarakat Taiwan, AS Beri Peringatan

- 22 Februari 2024, 15:04 WIB
Ilustrasi - AS peringatkan China atas konflik dengan Taiwan
Ilustrasi - AS peringatkan China atas konflik dengan Taiwan /Pixabay/ oohhsnapp

LINGKARTANGERANG.COM - China telah diperingatkan bahwa semakin besarnya tindakan permusuhan terhadap Taiwan akan meningkatkan risijko "salah perhitungan" dan dapat mengarah pada konfrontasi langsung.

Peringatan dari Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) ini muncul beberapa hari setelah enam petugas penjaga pantai China menaiki kapal wisata Taiwan dan memeriksa dokumen penumpang selama setengah jam.

Kelompok wisatawan tersebut kemudian mengatakan kepada media lokal bahwa mereka mengkhawatirkan nyawa mereka setelah pihak berwenang China muncul di kapal mereka.

China pada akhir pekan lalu mengatakan, mereka akan meningkatkan penegakan hukum maritim di sekitar kepulauan Kinmen Taiwan sebagai tanggapan atas kematian dua nelayan mereka meninggal setelah speedboatnya terbalik saat dikejar oleh pihak berwenang Taiwan.

Baca Juga: China Kutuk Serangan AS ke Irak dan Suriah, Gencatan Senjata di Gaza Jadi Syarat Perdamaian Regional

Kinmen, tujuan wisata populer mendapat serangan besar-besaran selama Krisis Selat Taiwan Kedua pada tahun 1958 dan masih dijaga ketat hingga kini.

Menurut keterangan juru bicara Departemen Luar Negeri AS, pihaknya terus mendesak agar China menahan diri dan tidak melakukan perubahan sepihak terhadap status quo.

"Kami terus mendesak untuk menahan diri dan tidak melakukan perubahan sepihak terhadap status quo yang telah menjaga perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan dan di seluruh kawasan selama beberapa dekade," katanya, dilansir LingkarTangerang.com dari Express UK pada Kamis, 22 Februari 2024.

"Kami mendesak RRT untuk terlibat dalam dialog yang bermakna dengan Taiwan untuk mengurangi risiko salah perhitungan," sambungnya.

Sebabkan Kepanikan Masyarakat

Ketua Dewan Urusan Kelautan Taiwan, Kuan Bi-ling, mengatakan insiden di dekat Kinmen telah menyebabkan kepanikan masyarakat yang tidak perlu dan merupakan sebuah penyimpangan besar dari wilayah utara.

Kuan mencatat bahwa kapal-kapal China dan Taiwan secara rutin saling menyeberang ke perairan satu sama lain, namun inspeksi jarang dilakukan selama tiga dekade terakhir.

Perdana Menteri Chen Chien Jen mengatakan Taiwan berusaha meredakan ketegangan di wilayah tersebut, yang meningkat seiring China meningkatkan aktivitas militer seteleah Taiwan terpilih sebagai presiden yang memimpin kemerdekaan pada bulan Januari.

Baca Juga: China Kutuk Serangan AS ke Irak dan Suriah, Gencatan Senjata di Gaza Jadi Syarat Perdamaian Regional

Taiwan diketahui berpisah dari negeri Tirai Bambu itu selama perang saudara tahun 1949, tetapi Beijing terus menganggap pulau tersebut dan pulau-pulau sekitarnya sebagai wilayah mereka, serta telah meningkatkan ancamannya dengan menggunakan kekuatan militer jika diperlukan.

Selain memberikan tekanan diplomatik, politik, dan militer terhadap Taiwan, negara pimpinan Xi Jinping itu juga dipandang berupaya memasukkan Kinmen ke dalam orbitnya, bersama dengan gugusan pulau Matsu yang dikuasai Taiwan, yang terletak di lepas pantai China di utara.

Pasukan Taiwan yang berbasis di wilayah tersebut telah menembaki drone yang dikirim dari China daratan dalam apa yang dipandang sebagai upaya gabungan sipil-militer untuk menebar ketakutan dan melemahkan dukungan terhadap pemerintah Taiwan.

China secara teratur mengirimkan pesawat tempur dan kapal angkatan laut ke daerah sekitar pulau tersebut. Antara Senin dan Selasa, 24 pesawat militer dan delapan kapal terdeteksi beroperasi di sekitar pulau itu, Kementerian Pertahanan Taiwan melaporkan.

Dikatakan bahwa Taiwan mengerahkan jet, mengirimkan kapal, dan menyiagakan pertahanan rudal berbasis darat yang merupakan respons standar terhadap unjuk kekuatan yang hampir terjadi setiap hari di antara kedua pihak.***

 

Editor: H Prastya

Sumber: Express UK


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah