Dampak Serangan AS dan Inggris terhadap Houthi di Yaman: Eropa Terpecah

- 13 Januari 2024, 09:06 WIB
Sebuah pesawat yang bergabung dalam serangan AS dan Inggris ke Houthi di Yaman.
Sebuah pesawat yang bergabung dalam serangan AS dan Inggris ke Houthi di Yaman. /KOmando Pusat AS melalui X/ HO Reuters/

Prancis dan Spanyol juga Tolak Serangan AS dan Inggris ke Houthi

Baca Juga: AS dan Inggris Lancarkan Serangan Militer di Yaman, Konflik Dikhawatirkan Meningkat

Di sisi lain, seorang pejabat Prancis yang tidak disebutkan namanya mengatakan, jika mereka bergabung dengan serangan AS dan Inggris, Paris akan kehilangan pengaruh dalam pembicaraan untuk meredakan ketegangan antara Hizbullah dan Israel.

Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional AS, John Kirby menjawab pertanyaan secara diplomatik seputar keterlibatan Prancis.

"Anda sudah melihat daftar orang yang berpertisipasi," kata Kirby sebagaimana dilansir LingkarTangerang.com dari Reuters pada Sabtu, 13 Januari 2024.

"Secara internasional, bahkan mereka yang tidak terlibat aktif dalam penjatuhan bom, banyak mitra koalisi kami yang telah mendaftar untuk memberikan dukungan, dukungan non operasional," tambahnya.

Komentar yang disinyalir sebagai tanda dukungan diam-diam Prancis kepada AS dan Inggris. Bahkan, Kementerian Luar Negeri di Paris mengeluarkan  pernyataan, Houthi bertanggung jawab atas eskalasi yang terjadi.

Baca Juga: AS dan Inggris Serang Yaman, Kelompok Houthi Tegaskan Tak Akan Goyah

Namun, seorang diplomat yang mengetahui posisi Prancis mengatakan, negara fashion itu tidak percaya kalau serangan dianggap sah untuk membela diri.

Sementara itu, Spanyol juga termasuk negara yang tidak mendukung serangan AS dan Inggris ke Yaman. Madrid ingin berkomitmen pada perdamaian.

"Setiap negara harus memberikan penjelasan atas tindakannya. Spanyol akan selalu berkomitmen terhadap perdamaian dan dialog," ujar Menteri Pertahanan Spanyol, Margarita Robles.

Halaman:

Editor: H Prastya

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah