LINGKARTANGERANG.COM - Di tengah kekhawatiran tentang dampak perang Israel, di mana pemerintahan Presiden Joe Biden memberikan dukungan kepada sekutu utamanya, kampanye perdana di tahun 2024 dimulai.
Beberapa hari lalu, pejabat pendidikan AS mengundurkan diri karena kecewa dengan Gedung Putih yang terus mendukung perang Israel. Sementara itu, staf kampanyenya mengirimkan surat kaleng mengingatkan, kemungkinan jumlah pemilih yang berkurang karena alasan sama.
Selain itu, kekhawatiran tentang ekonomi juga menjadi penentu pemilu yang akan digelar pada tahun 2024 ini. Masyarakat juga khawatir dengan usia Biden yang sudah mencapai 81 tahun.
Biden Serang Trump di Kampanye Perdana
Pada kampanye perdana pemilihan presiden tahun 2024, Joe Biden langsung menyerang Donald Trump, presiden terpilih sebelumnya yang diperkirakan akan menjadi lawannya kelak.
Presiden yang baru menjabat tahun 2021 tersebut memilih Jumat 5 Januari 2024 sebagai waktu membacakan pidato sekaligus memperingati hari bersejarah 6 Januari, di mana pendukung Trump datang dan menduduki Capitol AS.
Joe Biden menuduh Trump yang berasal dari Partai Republik menghasut serangan dan merencanakan balas dendam terhadap mereka yang berusaha menghukumnya.
"Dia menyuruh massa untuk bertempur sekuat tenaga dan terjadilah neraka," kata Biden sebagaimana dilansir LingkarTangerang.Com dari Reuters, Sabtu 6 Januari 2024.
"Kemudia seperti biasa dia menyerahkan pekerjaan kotor itu kepada orang lain. Dia mundur ke Gedung Putih," tambahnya.