LINGKARTANGERANG.COM - Ratusan pasien dan staf dilaporkan hilang dari RS Al-Aqsa di Gaza Tengah setelah serangan Israel. Ini menambah kekacauan dari mereka yang sedang berjuang untuk bertahan hidup.
Pasien yang berjumlah 600 dan mayoritas staf medis yang berjumlah sekitar 600 terpaksa meninggalkan kompleks RS Al-Aqsa ke lokasi yang sampai saat ini belum diketahui.
Organisasi dan Kesehatan Dunia (WHO) dan PBB melaporkan pada hari Senin, 8 Januari 2024 ratusan pasien dan staf RS Al-Aqsa hilang.
Baca Juga: Perang Meluas, Israel Bunuh Komandan Utama Hizbullah di Lebanon
Kedua institusi tersebut mencatat, kekacauan pasca serangan Israel. Staf medis yang tersisa di rumah sakit terus berusaha mengatasi masuknya orang-orang yang terluka akibat bombardir besar-besaran dari udara, darat, dan laut.
Staf WHO dan Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA) sedang berada di RS Martir Al-Aqsa tersebut sejak hari Minggu. Mereka mengunjungi satu-satunya rumah sakit yang masih berfungsi di provinsi Deir el-Balah Gaza dan mencatat banyak orang mencari bantuan medis di Al-Aqsa.
Para pejabat PBB mengatakan, sejumlah besar korban luka dirawat oleh sedikit staf di fasilitas rumah sakit yang juga ikut diserang Zionis. Mereka menyerukan perlindungan lebih besar bagi pusat-pusat medis.
Alasan Ratusan Pasien dan Staf Hilang dari RS Al-Aqsa
Pejabat WHO Sean Casey menuturkan, pasien baru tiba di rumah sakit setiap beberapa menit. Saat RS Al-Aqsa ikut mendapat serangan, tinggal lima dokter yang tersisa untuk mengawasi ratusan kasus darurat dan korban jiwa.
Baca Juga: Di Tengah Kekhawatiran Dampak Perang Israel dan Ekonomi, Biden Serang Trump Saat Kampanye Perdana