LINGKARTANGERANG.COM - Polisi Turki telah menangkap 33 orang karena diduga menjadi mata-mata Israel, Mossad.
Orang-orang yang diduga sebagai mata-mata Israel atau Mossad tersebut ditahan di Istanbul dan tujuh provinsi lainnya. Mereka dituduh melakukan kegiatan spionase internasional terhadap warga negara asing di Turki karena alasan kemanusiaan.
Kantor Kejaksaan Istanbul menyebut, penyelidikan polisi mendeteksi bahwa anggota Mossad yang ditangkap melakukan kegiatan seperti pengintaian, pengejaran, penyerangan, dan penculikan terhadap warga negara asing di sana.
Baca Juga: Seorang Perempuan Palestina Lahirkan Anak Kembar 4 di Gaza, Keajaiban di Tengah Genosida Israel
Dilansir LingkarTangerang.Com dari Middle East Asia, Selasa 2 Januari 2024, Kantor Berita Turki Anadolu Agency (AA) mengatakan, masih 13 tersangka yang buron. Negara yang dipimpin Erdogan ini telah melakukan operasi serupa terhadap orang-orang yang diduga mata-mata Israel selama beberapa tahun terakhir.
Pada bulan Desember 2023, intelejen dan polisi Turki menahan 44 tersangka yang diyakini bekerja pada Mossad untuk memata-matai warga Palestina yang tinggal di sana.
Harian Turki Sabah melaporkan, mata-mata berpura-pura bekerja sebagai konsultan swasta. Namun, misi sebenarnya adalah memantau warga Palestina dan kelompok LSM yang dioperasikan oleh Palestina.
Mossad sendiri merupakan organisasi pusat intelejen dan operasi khusus Israel. Selain itu, Zionis juga mempunyai 2 badan intelejen lain, yaitu Aman atau intelejen militer dan Shin Bet yang bertugas khusus untuk keamanan dalam negeri.
Hubungan Turki dan Israel
Baca Juga: Pemerintahan Biden Kembali Abaikan Kongres dan Jual Senjata 'Darurat' ke Israel