PSI Diduga Paksakan Diri Lolos ke Senayan, Rocky Gerung Curiga Jokowi Ikut Begal Suara Partai Demi Keluarga

- 1 Maret 2024, 14:46 WIB
Rocky Gerung curiga Jokowi ikut begal suara partai-partai kecil demi PSI
Rocky Gerung curiga Jokowi ikut begal suara partai-partai kecil demi PSI /Antara/Laily Rahmawaty

Jokowi Diduga Ikut Bersiasat untuk Gelembungkan Suara PSI

Lebih lanjut, Rocky menuturkan, ambang batas parlemen 4 persen memaksa PSI untuk bersiasat. Menurutnya, partai tersebut sudah memiliki ambisi untuk lolos ke Senayan.

"Bagaimanapun PSI itu sudah punya semacam ambisi, dia sudah klaim ini partai Jokowi, berarti harus masuk parlemen kan," tuturnya.

Salah seorang pendiri SETARA Institute itu menduga, siasat PSI untuk lolos parlemen merupakan salah satu upaya Presiden Jokowi untuk membegal partai-partai kecil.

"Nah pemaksaan itu yang sedang kita uji, apakah pemaksaan itu juga berkaitan dengan upaya Jokowi untuk sebut saja membegal partai-partai kecil demi PSI? Bukan karena demi PSI, karena Kaesang ada di situ kan sebetulnya. Bayangin misalnya kalau PSI gak ada Kaesang, Jokowi gak peduli kan," ucapnya.

"Jadi tetap kita mesti lihat bagaimana permainan Presiden itu mendorong PSI, bahkan mungkin untuk mulai merampok partai-partai lain dengan ancaman atau diam-diam membeli sebetulnya suara-suara itu. Jadi kita duga PSI akan digelembungkan suaranya demi memaksimal dukungan parlemen nanti untuk Gibran dan Jokowi tentunya," tambahnya.

Rocky menilai, sejak awal PSI telah memiliki gairah karena langsung menempel kepada Jokowi dan mendapat coat tail effect dari Prabowo Subianto. Namun, hal itu ternyata tak juga membuat partai tersebut lolos ambang batas parlemen.

Baca Juga: Videotron Anies Baswedan di-Takedown, Rocky Gerung: Buruk Betul Citra yang Dibuat Jokowi

Dengan rendahnya perolehan suara nasional PSI di parlemen, kata Rocky, hal ini menunjukkan bahwa suara untuk Jokowi dan Gibran memang rendah.

"Jadi sebetulnya walaupun ada alasan bahwa partai-partai pendukung PSI tersebar akhirnya ke beberapa partai koalisi, tapi Presidennya tetap Jokowi. Tapi kalau kita hitung ya dia cuma dapat 1,9 persen, dua koma, bahkan sebenarnya misalnya dapat 3 persen pada akhirnya, itu menunjukkan bahwa Jokowi cuma dapat 3 persen, artinya Gibran cuma 3 persen," bebernya.

"Jadi kalau dilihat perolehan suara koalisi 02, itu karena kerja partai-partai. Golkar bekerja, Gerindra terutama bekerja. Jadi sebetulnya kita mau bilang bahwa insignifikan juga adanya Gibran yang di-back up oleh Jokowi di dalam koalisi 02," lanjutnya.

Halaman:

Editor: H Prastya

Sumber: YouTube Rocky Gerung Official


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah