Network
LINGKARTANGERANG.COM - Tak sedikit orang yang mengaitkan makan pada malam hari dengan peningkatan berat badan. Karenanya, muncul budaya "tidak makan setelah pukul 8 malam".
Di sisi lain, makan pada malam hari juga dikaitkan dengan berbagai jenis risiko kesehatan seperti naiknya asam lambung, mengganggu pencernaan, dan mengganggu gula darah. Hal ini dapat memengaruhi kualitas tidur Anda.
Namun, apakah makan pada malam hari benar-benar bisa berdampak pada kesehatan Anda? Simak jawabannya berikut ini.
Baca Juga: Mengesankan! Ternyata Ini 8 Manfaat Makan Buah Nanas untuk Kesehatan
Dampak Buruk Makan Setelah Pukul 8 Malam
Meskipun tidak banyak penelitian terkait tidak makan secara khusus setelah pukul 8 malam, namun menurut ahli gastroenterologi, dr. Janese S. Laster, waktu makan dapat memengaruhi pencernaan, dan metabolisme yang pada akhirnya berdampak pada berat badan.
Berdasarkan sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2022, ditemukan bahwa makan pada sore hari dapat meningkatkan rasa lapar, menurunkan jumlah kalori yang mereka bakar, dan menyebabkan penyimpanan lemak yang lebih besar.
Menurut Laster, efek ini mungkin akan berbeda pada setiap orang, tergantung pada jenis makanan, genetik, tingkat stres, dan berbagai faktor lainnya.
Selain itu, ahli gastroenterologi dr. Caroline Soyka mengatakan makan menjelang waktu tidur dapat mengganggu pencernaan. Hal ini bisa menyebabkan GERD atau refluks asam.
"Makan menjelang waktu tidur atau sebelum berbaring secara signifikan meningkatkan GERD atau refluks asam, jadi karena alasan ini saya tidak merekomendasikannya," kata Soyka, dilansir LingkarTangerang.com dari Health pada Rabu, 6 Maret 2024.
Apabila refluks asam cenderung mengganggu tidur Anda, maka sebaiknya Anda tetap mengikuti jam batas makan lebih awal.
