Network
LINGKARTANGERANG.COM - Secara medis, serangan jantung dikenal sebagai infark miokard, yakni terjadi ketika penyumbatan di aliran darah mengganggu aliran darah dan oksigen ke jantung. Tanpa pemulihan cepat aliran darah ini, bagian jantung yang terkena akan mulai mati kekurangan oksigen.
Perlu diingat bahwa serangan jantung bisa berakibat fatal bahkan menyebabkan kematian tanpa penanganan yang tepat. Karena itu, sangat penting untuk mengenali gejalanya guna mendapatkan pengobatan yang cepat.
Segera hubungi layanan darurat jika Anda atau seseorang di sekitar Anda menunjukkan tanda-tanda terkena serangan jantung. Semakin cepat responsnya, semakin besar peluang pemulihannya.
Melansir dari Health, beberapa gejala serangan jantung, yaitu rasa tidak nyaman di dada, rasa lemas yang tiba-tiba, pusing, dan sesak nafas.
Baca Juga: AWAS, Perasaan Waswas Bisa Jadi Penyakit Mental! Begini Kata Buya Yahya
Hal ini terjadi ketika jantung tidak menerima cukup darah kaya oksigen. Penyebab umumnya yakni penyakit arteri koroner, yakni suatu kondisi jantung yang berkembang ketika arteri koroner menyempit karena penumpukan zat lilin yang disebut plak.
Seiring berjalannya waktu, pembuluh darah yang sempit dapat menyebabkan nyeri dada, kesulitan bernafas, atau penyumbatan yang dapat menyebabkan serangan jantung.
Orang yang Berisiko Terkena Serangan Jantung
Ada juga jenis serangan jantung yang disebut MINOCA, yakni singkatan dari infark miokard tanpa adanya penyakit arteri koroner obstruktif. Hal ini lebih sering terjadi pada perempuan, individu yang lebih muda, dan kelompok ras atau etnis tertentu seperti keturunan Afrika, Asia, dan Amerika Latin.
Serangan jantung yang bukan disebabkan oleh penyakit arteri koroner bisa dipicu oleh kondisi lain yang memengaruhi jantung. Berikut ini adalah beberapa kondisi yang membuat Anda berisiko terkena serangan jantung:
1. Plak kecil
