Iran Serang Pusat Mata-Mata Israel di Irak, Baghdad Tarik Duta Besar dari Teheran

- 17 Januari 2024, 12:49 WIB
Kerusakan bangunan akibat serangan Iran ke Irak.
Kerusakan bangunan akibat serangan Iran ke Irak. /Azad Lashkari/

LINGKARTANGERANG.COM - Kekhawatiran eskalasi di wilayah sekitar Gaza semakin meningkat setelah Iran menyerang wilayah Irak pada Senin malam, 15 Januari 2024 lalu.

Korps Pengawal Revolusi Islam (RGCC) Iran menyerang wilayah yang mereka sebut sebagai pusat mata-mata Israel di semiotonom Kurdistan Irak. Pasukan bersikeras, itu merupakan bagian dari perlawanan terhadap Zionis yang menyerang Gaza.

Serangan Iran membawa kekhawatiran bahwa Irak akan kembali menjadi arena konflik regional setelah serangkaian serangan AS juga terhadap kelompok militer Iran. 

Baca Juga: Keji! Tentara Israel Bongkar Brankas Penyimpanan Milik Sebuah Keluarga di Gaza

Militer Iran mengatakan, serangan menjadi yang pertama di luar wilayahnya terkait dengan perang di Gaza. Ini merupakan respons terhadap kekejaman Zionis terhadap komandannya dan pasukan sekutu Iran di Timur Tengah sejak OKtober 2023.

Baghdad Tarik Duta Besar di Teheran Setelah Serangan

"Kami sangat terkejut dengan apa yang terjadi karena pemerintah Irak tidak diberitau," kata Penasehat Keamanan Irak, Qasim al-Araji sebagaimana dilansir LingkarTangerang.Com dari Al Arabiya, Rabu 17 Januari 2024.

Sebagai protes terhadap serangan, Irak langsung menarik utusannya dari Teheran dan memanggil kuasa Iran di Baghdad. Kementerian luar negerinya menyebut, akan mengambil semua langkah hukum terhadap apa yang mereka sebut sebagai pelanggaran.

Perdana Menteri Kurdi Iran, Masrour Barzani menggambarkan serangan Iran sebagai kejahatan terhadap rakyat Kurdi yang menewaskan sedikitnya empat warga sipil dan enam lainnya.

Baca Juga: Kemarahan Internal terhadap Biden Capai Puncak Akibat Kebijakannya di Gaza

Pengusaha multijutawan Kurdi, Peshraw Dizayee dan beberapa anggota keluarganya termasuk yang tewas ketika satu roket menghantam rumahnya. Al-Araji membantah rumah itu merupakan pusat mata-mata Israel.

"Untuk menanggapi klaim bahwa ada markas Mossad, kami mengunjungi tempat itu dan mengunjungi setiap sudut rumah ini. Semuanya menunjukkan itu adalah rumah keluarga milik seorang pengusaha Irak dari Erbil," katanya.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanani mengatakan, negaranya menghormati kedaulatan dan integritas wilayah lain. Akan tetapi Iran memiliki hak sah untuk mencegah ancaman keamanan internasional.

Selain serangan di Erbil Irak, IRGC mengatakan, pihaknya menembakkan rudak balistik ke Suriah dan menghancurkan pelaku teroris di Iran, termasuk ISIS.

Baca Juga: Dampak Serangan AS dan Inggris terhadap Houthi di Yaman: Eropa Terpecah

Kelompok itu mengaku bertanggung jawab atas dua ledakan di Iran awal tahun 2024 yang menewaskan hampir 100 orang dan melukai banyak lainnya pada peringatan kematian komandan tertinggi Qassem Soleimani. ***

Editor: H Prastya

Sumber: Al Arabiya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah