Pasukan Israel Pasang Barikade Besi, Cegah Warga Palestina Shalat Jumat di Masjid Al Aqsa

16 Maret 2024, 04:53 WIB
Masjid Al Aqsa tidak boleh dimasuki warga Palestina dan pasukan Israel telah memasang barikade besi di perbatasan. /Sinan Abu Mayzer/

LINGKARTANGERANG.COM - Sejak hari Kamis, 14 Maret 2024, pasukan Israel memasang barikade besi di kota tua Yerusalem dan jalan-jalan menuju Masjid Al Aqsa. Mereka berusaha mencegah warga Palestina untuk melaksanakan shalat Jumat di pekan pertama Ramadhan.

Pasukan Israel memasang barikade besi untuk mencegah ribuan warga Palestina dari Tepi Barat yang diduduki untuk ke Masjid Al Aqsa. Biasanya, pada hari Jumat pertama Ramadhan, puluhan ribu jamaah melakukan perjalanan ke masjid dari seluruh Tepi Barat. 

Menurut media lokal, pasukan Israel memasang barikade besi dan memblokir jalan sejak dini hari Jumat, 15 Maret 2024. Bahkan, mereka juga mencegah tim medis memasuki lokasi Al Aqsa. 

Baca Juga: Karyawan Google Dipecat Usai Protes Pro-Palestina pada Konferensi Teknologi Israel di New York, Ini Alasannya

"Pasukan Israel mencegah semua ambulans dan awak, serta semua tim medis memasuki Masjid Al Aqsa," kata sebuah pernyataan Bulan Sabit Merah sebagaimana dilansir LingkarTangerang.Com dari Middle East Eye, Jumat 14 Maret 2024.

Beberapa pos pemeriksaan militer didirikan di jalan antara Tepi Barat dan Yerusalem. Para saksi mengatakan,pasukan Israel dikerahkan secara besar-besaran di sekitar pemeriksaan Qalandiya antara Ramallah dan Yerusalem, serta di Zayotouna dan Betlehem.

Ribuan jamaah dipulangkan setelah ditolak masuk melalui pos pemeriksaan.

Barikade Besi Israel, Lansia Pun Tidak Bisa Masuk Masjid Al Aqsa

Pada awalnya pasukan Israel mengatakan, para lansia akan diizinkan menyeberang dan masuk komplek masjid. Namun, kenyataannya berbeda. Banyak dari mereka yang tidak bisa masuk dengan alasan tidak memiliki izin shalat.

"Mereka menyuruh saya kembali," kata seorang lansia yang ditolak di Betlehem.

Baca Juga: Israel Terus Serang Gaza, PBB: Kelaparan Hampir Tak Bisa Dihindari

"Saya berusia 90 tahun, apa masalah Anda dengan saya?" lanjutnya.

Sementara itu, seorang wanita bernama Hanan yang berusia 80 tahun bercerita, dia telah meninggalkan desanya di Arab al-Rashayda, sekitar 80 km perjalanan ke Betlehem. Dia berjalan tepat setelah makan sahur dan ditolak di perbatasan.

"Dulu kami masuk secara normal, tahun ini mereka memperketat perbatasan," ujar Hanan.

Sebagian besar yang harus kembali lagi menyatakan tetap akan berusaha menembus perbatasan.

"Kita harus segera ke Al Aqsa," kata seorang lelaki tua di kursi roda.

"Sekalipun aku harus mati. Sekalipun itu adalah hari erakhir hidupku. Aku harus sampai ke Al Aqsa, InsyaAllah," ucapnya.

Baca Juga: Harga-harga di Gaza Melonjak, Orang-orang Bersenjata dan Bertopeng Turun ke Jalan untuk Kendalikan

Sadiq, 71 tahun dari Kota Huwwara dekat Nablus di Tepi Barat menyebut, ini tahun pertama dia dilarang memasuki tempat suci selama Ramadhan dan hal itu seperti sebuah tamparan.

Kementerian Luar Negeri Palestina mengutuk keras pembatasan yang dilakukan Israel. Mereka menuduh Israel melakukan militeriasi Yerusalem setelah ratusan penghalang besi dipasang di kota tersebut dan ribuan petugas Zionis dikerahkan. ***

Editor: H Prastya

Tags

Terkini

Terpopuler