Network
LINGKARTANGERANG.COM - Pencalonan anak sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming sebagai calon wakil presiden (Cawapres) Prabowo Subianto mengundang kritik banyak pihak.
Tidak sedikit yang menilai pencalonan Gibran Rakabuming dilakukan dengan memanfaatkan sang paman sekaligus mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Anwar Usman melalui putusan terhadap batas usia capres-cawapres.
Di tengah ramainya pencalonan Gibran Rakabuming di Pilpres 2024 mendatang, beredar informasi bahwa Menko Polhukam sekaligus cawapres Ganjar Pranowo, Mahfud MD mensekakmat anak sulung Jokowi itu.
Baca Juga: Presiden Jokowi Diminta Mundur oleh Sosok Ini, Gibran Rakabuming Disebut Tak Punya Kecerdasan Cukup
Bahkan, Mahfud MD disebut-sebut menelanjangi rekam jejak Gibran Rakabuming saat keduanya menghadiri sebuah acara televisi.
Informasi yang menyeret nama Mahfud MD dan Gibran Rakabuming itu menjadi viral setelah kanal YouTube KURSI POLITIK mengunggah video berjudul "putra mahkota berakhir memalukan saat diundang ke acara TV" pada Kamis, 16 November 2023.
Hingga saat artikel ini ditulis, video tersebut sudah ditonton lebih dari 21 ribu kali, disukai 382 kali, dan dikomentari 63 kali.
Pada thumbnail video, tampak potret Mahfud MD sedang menunjuk Gibran sambil duduk. Di samping mereka terdapat pula sosok Najwa Shihab.
"BREAKING NEWS
MAHFUD MD SKAKMAT GIBRAN
REKAMAN JEJAKNYA DITELANJANGI DIDEPAN PULUHAN ORANG," bunyi narasi pada thumbnail video, dikutip LingkarTangerang.com dari kanal YouTube KURSI POLITIK pada Jumat, 17 November 2023.
Namun setelah ditelusuri oleh LingkarTangerang.com, klaim yang mengatakan Mahfud MD sekakmat dan telanjangi rekam jejak Gibran adalah tidak benar.
Faktanya, hingga kini tidak ada informasi resmi dan valid mengenai hal tersebut. Di dalam video berdurasi 10 menit 5 detik itu pun tidak terkandung informasi seperti apa yang diklaim pada judul.
Mahfud MD sebut kecurangan pemilu masih terjadi di Indonesia
Video tersebut hanya mengandung pernyataan Mahfud terkait kecurangan pemilu di Indonesia pasca reformasi.
"Pemilu curang, iya. Sekarang selama era reformasi pemilu masih curang, cuma beda. Meskipun tadi dunia internasional menganggap demokrasi bagus dibandingkan negara lain, tapi apakah pemilu tidak curang? Curang," kata Mahfud MD.
"Cuma kalau zaman Orde Baru itu curangnya vertikal, yang curang itu pemerintah terhadap kontestan pemilu. Kalau sekarang yang curang itu antar pemain, partai politik melawan partai politik. Anggota parpol menggugat anggota parpol lainnya meskipun sama-sama satu partai karena dicurangi," tambahnya.
Mahfud menuturkan, kecurangan tidak dapat membatalkan pemilu. Menurutnya, hal ini dapat diselesaikan melalui hukum pidana.
Siap melawan Gibran Rakabuming di Pilpres 2024
Sementara itu, Mahfud telah menyatakan siap melawan Gibran untuk bersaing di Pilpres 2024 mendatang.
Dia mengaku yakin tidak akan ada penyalahgunaan wewenang untuk memobilisasi suara Gibran sekalipun Wali Kota Solo itu berstatus sebagai putra Jokowi.
Dia dengan tegas mengatakan akan menindak pihak manapun apabila alat dan infrastruktur negara digunakan untuk mendukung pasangan calon (paslon) tertentu.
Berdasarkan analisa di atas, dapat disimpulkan bahwa informasi yang mengatakan Mahfud sekakmat Gibran dan menelanjangi rekam jejaknya adalah hoaks.
Hoaks terkait Mahfud MD dan Gibran Rakabuming itu termasuk ke dalam false content atau konteks yang salah.***
