Network
LINGKARTANGERANG.COM - Pencopotan atribut pemilu capres PDIP, Ganjar Pranowo disebut-sebut ada hubungannya dengan konflik antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
Melihat hal ini, pengamat politik Rocky Gerung menilai konflik Jokowi dan Megawati masih akan terus berlangsung di dalam kubu PDIP dan menjadi perseteruan keluarga.
Rocky Gerung menilai, bukan tidak mungkin bahwa dengan dicopotnya atribut Ganjar Pranowo menyebabkan Jokowi dicap telah melakukan pelecehan terhadap partai yang kini masih menaunginya itu.
Baca Juga: Konflik Jokowi Vs Megawati Semakin Memanas, Rocky Gerung: Kepanikan Presiden Menjadi-jadi
Selain itu, Jokowi juga dinilainya telah berlaku tidak adil dalam proses pemilu. Hal ini, kata Rocky, menunjukkan bahwa mantan Gubernur DKI Jakarta itu sedang mengalami kepanikan yang kian menjadi-jadi.
"Anda boleh menganggap bahwa Ganjar tidak bermutu sebagaimana kritik banyak orang, tetapi hak Ganjar untuk ikut tampil jangan dihalangi dong. Nah pengalangan itu menunjukkan bahwa kepanikan Presiden menjadi-jadi tuh," kata Rocky Gerung.
Dengan perilaku Jokowi yang dianggap tengah unjuk diri untuk bisa mengatur PDIP dan menghalau pencalonan Ganjar, Rocky Gerung menganggap hal itu sebagai arogansi dan otoritarianisme yang telah melekat dalam diri orang nomor satu di Indonesia itu.
Lebih lanjut, mantan Dosen Filsafat Indonesia itu melihat Jokowi tidak ingin kalah karena memiliki kepentingan politik, termasuk dalam dugaan intervensi hukum.
"Yang pasti adalah Jokowi gak ingin dia kalah, yang pasti Jokowi gak mungkin menyodorkan diri untuk diadili nanti setelah dia lengser," ucapnya.
