LINGKARTANGERANG.COM - Konflik antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dikabarkan semakin memanas. Tak sedikit yang menilai pencopotan atribut capres PDIP Ganjar Pranowo di Pematangsiantar, Sumatera Utara ada kaitannya dengan hal tersebut.
Pengamat politik Rocky Gerung mengatakan, Jokowi saat ini masih menjadi bagian dari PDIP. Karenanya, perseturuan dengan Megawati disebut-sebut sebagai perseturuan keluarga dan masih akan terus berlangsung di dalam kubu partai tersebut.
Menurut Rocky Gerung, secara politik Jokowi mulai menyadari bahwa bagaimanapun Ganjar Pranowo tetap menjadi bagian dari PDIP. Karenanya, muncul keyakinan pada kader PDIP bahwa orang nomor satu di Indonesia itu telah melakukan pelecehan terhadap partai.
"Ketakutan itu menyebabkan Jokowi mulai mengantisipasi bahwa walaupun Megawati berselisih dengan dia dan tidak mungkin lagi diatasi, dia tidak mungkin tundukan massa PDIP yang di bawah. Itu intinya," kata Rocky Gerung.
Dengan dicopotnya atribut kampanye Ganjar Pranowo, Rocky Gerung menilai mantan Gubernur DKI Jakarta itu sudah berlaku tidak adil dalam proses pemilu.
Dia menuturkan, bagaimanapun, Ganjar tetap harus dibiarkan untuk mengikuti kompetisi. Dalam hal ini adalah pemilu 2024.
"Walaupun, apapun problem Anda dengan PDIP, tapi Ganjar itu dinyatakan sebagai calon presiden oleh konstitusi dan hargai keputusan konstitusi itu," ucapnya.
"Anda boleh menganggap bahwa Ganjar tidak bermutu sebagai kritik banyak orang, tetapi hak Ganjar untuk ikut tampil jangan dihalangi dong. Nah penghalangan itu menunjukkan bahwa kepanikan Presiden menjadi-jadi tuh," tambahnya, dikutip LingkarTangerang.com dari kanal YouTube Rocky Gerung pada Senin, 13 November 2023.