Network
LINGKARTANGERANG.COM - Penunjukan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai calon wakil presiden (Cawapres) Anies Baswedan tentu mengejutkan banyak pihak. Pasalnya, sebelumnya pria kelahiran Jombang, Jawa Timur itu justru dinilai dekat dengan calon presiden (Capres) Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
Menanggapi Cak Imin yang didapuk sebagai cawapres Anies Baswedan, pengamat politik Tony Rosyid buka suara. Dia menilai, Cak Imin dan Prabowo Subianto memang sulit dipersatukan sebagai pasangan capres-cawapres.
Toni Rosyid menyebut Cak Imin cukup lincah bermanuver, sehingga sulit diakomodir oleh semua pihak. Menurutnya, sosok yang paling cocok untuk berduet dengan Muhaimin Iskandar di Pilpres 2024 adalah Anies Baswedan.
Bukan tanpa alasan, menurut Tony Rosyid, Cak Imin sudah tiga kali melakukan pertemuan dengan capres PDIP Ganjar Pranowo. Namun, keduanya berasal dari poros yang sama sehingga sulit untuk menambah suara.
Baca Juga: 5 Zodiak yang Sulit Didapatkan: Tampak Seksi dan Menarik, tapi Dingin Banget!
"Jadi dari semua sisi memang agak sulit untuk menyandingkan Cak Imin ke Ganjar, ke Prabowo," kata Tony Rosyid.
Tony Rosyid menjelaskan, Prabowo dan Muhaimin Iskandar sama-sama berasal dari ceruk yang sama, yakni berasal dari partai yang berada di koalisi pemerintahan. Sementara Anies ingin membongkar sebuah tembok yang menghalanginya dengan stigma-stigma negatif.
Hal inilah yang membuka pintu sehingga Anies bisa dipasangkan dengan Cak Imin. Keduanya dinilai saling membutuhkan dan membentuk simbiosis mutualisme.
"Dua-duanya ini seperti simbiosis mutualisme, saling membutuhkan. Cak Imin itu terakomodir cawapresnya, Anies butuh cawapres yang model Cak Imin untuk membuka tembok, sehingga ada pintu masuk untuk meningkatkan elektabilitasnya Anies di Jawa Tengah dan Jawa Timur," tuturnya, dikutip LingkarTangerang.com dari kanal YouTube Refly Harun pada Senin, 25 September 2023.
