Network
LINGKARTANGERANG.COM - Duet bakal calon presiden (capres) dan wakil presiden (cawapres) Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sudah resmi dideklarasikan, Sabtu 2 September 2023 di Hotel Majapahit, Surabaya, Jawa Timur.
Due Anies Baswedan dan Cak Imin tersebut menuai pro dan kontra. Partai Demokrat yang sebelumnya tergabung dalam Koalisi Pembaharuan untuk Persatuan (KPP) akhirnya keluar.
Di sisi lain, kehadiran Cak Imin sebagai pasangan Anies Baswedan juga menjadi sorotan. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berencana melakukan pemeriksaan terhadap Ketua Umum PKB tersebut atas korupsi di Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker) tahun 2012.
Baca Juga: KPK Akan Periksa Cak Imin yang Sudah Resmi Duet dengan Anies Baswedan, Alissa Wahid: Saya Ambivalen
Dandhy Laksono: Berebut Gus Dur
Berbagai analisa menyebut alasan bergabungnya PKB dengan Nasdem karena keberasaan Nahdlatul Ulama (NU). Namun, tidak semua tokoh ormas terbesar di Indonesia itu mau mendukungnya. Cak Imin dinilai pernah mengkhianati Gus Dur. Apalagi PKB merupakan partai yang didirikan oleh presiden pertama era reformasi tersebut.
Putri sulung Gus Dur, Alissa Wahid dalam cuitan terakhirnya di Twitter tentang pemilihan presiden (pilpres) pun masih menyinggung hal tersebut. Dia masih membicarakan tentang konflik antara Gus Dur dan Cak Imin di masala lalu.
".. Saya tidak melarang orang memilih PKB. Saya hanya minta: Stop membuat narasi bohong soal konflik Gus Dur dg Cak Imin, cs. Konflik itu riil," ujar Alissa Wahid sebagaimana dikutip LingkarTangerang.Com dari akun @Alissawahid, Rabu 6 September 2023.
Jurnalis senior Dandhy Laksono pun menyindir konflik yang terlihat di permukaan antara sesama NU belakangan sebagai berebut Gus Dur.
Baca Juga: Anies Baswedan Resmi dengan Cak Imin, Alissa Wahid: Buktikan Apa yang Disampaikan Bapak
