LINGKARTANGERANG.COM - Profesor Zubairi Djoerban kembali angkat bicara tentang polusi udara di kota-kota besar Indonesia yang semakin mengkhawatirkan.
Sebelumnya, Profesor Zubairi Djoerban yang merupakan ahli penyakit dalam ini mengusulkan pengurangan hari kerja untuk mengatasi polusi udara di jalanan kota. Dia menyebut, pengurangan hari kerja seperti saat pandemi Covid-19.
Kali ini, Profesor Zubairi Djoerban menjelaskan tentang dampak polusi bagi kesehatan masyarakat yang tidak main-main.
Baca Juga: Susi Pudjiastuti Sindir Pemerintah Soal Polusi Udara di Jakarta, Singgung Program Kendaraan Listrik
Dampak Polusi Udara Bagi Kesehatan
"Polusi Udara terus terjadi. Bahayanya pun sebenarnya tidak main-main. Mulai dari kanker hingga resistensi antibiotik," ungkap Profesor Zubairi Djoerban sebagaimana dikutip LingkarTangerang.Com dari akun Twitter @ProfesorZubairi, Sabtu 12 Agustus 2023.
Menurut Zubairi, dampak polusi udara yang pertama dirasakan oleh orang-orang yang mengalami gangguan pernapasan dan peredaran darah. Penyembuhan mereka menjadi terganggu hingga resiko meninggal dunia lebih tinggi.
Baca Juga: Susi Pudjiastuti Sindir Pemerintah Soal Polusi Udara di Jakarta, Singgung Program Kendaraan Listrik
"Dampak polusi udara itu mula-mula bisa menyerang orang yang sudah sakit asma, paru menahun, stroke, dan jantung," tutur Profesor.
Selain itu, pencemaran yang disinyalir diakibatkan dari banyak kendaraan berbahan bakar fosil ini juga berdampak kepada masyarakat lain. Yang paling berbahaya adalah timbulnya bermacam-macam kanker.