Ramadhan Bulan Mulia, Ini Cara Wanita Haid Raih Keutamaannya Menurut Buya Yahya

- 26 Maret 2024, 12:02 WIB
Cara wanita haid raih keutamaan Ramadhan menurut Buya Yahya.
Cara wanita haid raih keutamaan Ramadhan menurut Buya Yahya. /Tangkapan Layar Kanal YouTube Al Bahjah TV/

LINGKARTANGERANG.COM - Ramadhan bulan mulia, setiap amalan dan ibadah dilipatgandakan pahalanya. Namun, tidak semua orang dapat melaksanakan semua ibadah.

Ada yang uzur atau berhalangan syar'i sehingga tidak dapat menunaikan puasa di Ramadhan bulan mulia, termasuk shalat dan ibadah lain. Di antara mereka adalah wanita haid.

Wanita haid tidak bisa menolak waktu yang didapatnya. Haid yang biasanya terjadi setiap bulan tidak dapat diatur waktunya, diundur atau pun dimajukan.

Baca Juga: Berapa Kali Rasulullah SAW Khatam Al Quran di Bulan Ramadhan? Ini Penjelasan Ustadz Adi HIdayat

Apakah itu berarti wanita yang masih subur dan normal tidak bisa mendapatkan keutamaan Ramadhan? Padahal ini bisa berlangsung sejak dia baligh (mendapatkan haid pertama) hingga menopause, yang artinya 20 tahun lebih? Buya Yahya menjelaskannya dalam satu kajian.

Cara Wanita Haid Raih Keutamaan Ramadhan Menurut Buya Yahya

Dalam kajiannya, Buya Yahya yang mempunyai nama lengkap beserta gelar Profesor Doktor Yahya Zainal Ma'arif, Lc, ini menegaskan, haid yang diterima seorang wanita merupakan uzur yang tidak dibuat-buat.

"Itu uzur yang tidak dibuat-buat oleh dirinya sendiri. Haid tidak bisa ditahan, besok saja, enggak bisa," kata Buya Yahya sebagaimana dikutip LingkarTangerang.Com dari kanal YouTube Al Bahjah TV, 23 Maret 2024.

Meskipun demikian, Buya Yahya menerangkan, wanita haid tatap bisa menghidupkan malam Ramadhan, termasuk saat 10 hari terakhir. 

Kemuliaan Ramadhan tidak hanya untuk orang suci dan kelihatan melakukan banyak ibadah, seperti puasa, tarawih, hingga iktikaf. Begitu pula dengan Lailatul Qadar.

Baca Juga: Ramadhan Bulan Al Quran, Ustadz Adi Hidayat Ingatkan Kualitas Bacaan Bukan Sekadar Khatam

"Kemuliaan Ramadhan bukan hanya untuk orang yang suci. Pengampunan Allah bukan hanya untuk orang yang suci," ujar Buya Yahya.

"Pahala puasa Ramadhan bukan hanya untuk orang yang suci. Hanya bedanya pindah waktu untuk puasa. Asalkan nanti dibayar," tambahnya.

Semua tergantung pada niatnya. Walaupun tidak tampak ibadah, Allah Mahat Tahu apa yang ada di dalam hati. 

Jangan dalam hati senang karena bisa santai tidak ibadah karena sedang berhalangan puasa, apalagi sampai tidak menyiapkan keluarga makanan berbuka dan sahur. Ini juga bagian dari ibadahnya wanita.

Kerinduan akan ibadah bukan Ramadhan saja, meskipun tidak dapat melaksanakan tetap akan mendapatkan pahala di sisi Allah. Wanita bisa tetap bangun di malam hari dan berdzikir.

Baca Juga: Bukan Tarawih, Ini Amalan Utama Ramadhan Rasulullah SAW Menurut Ustadz Adi Hidayat

"Paham makna kedekatan kepada Allah. Orang yang bangun malam bukan harus untuk shalat dan tahajud... Berdzikir pun juga bagian daripada bangun malam," terangnya.

Selanjutnya, wanita juga bisa melayani suami dengan menyiapkan makan dan minum sahur dan seterusnya. Bahkan, kerinduan dan kedekatan kepada Allah dengan cara tersebut bisa mengalahkan pahala mereka yang pergi ke masjid.

"Anda bisa mengalahkan pahala-pahala mereka yang pergi ke masjid karena kerinduan yang ada di hati," pungkas Buya Yahya. ***

Editor: H Prastya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x