Ramadhan Bulan Al Quran, Ustadz Adi Hidayat Ingatkan Kualitas Bacaan Bukan Sekadar Khatam

- 24 Maret 2024, 11:00 WIB
Ramadhan Bulan Quran menurut Ustadz Adi HIdayat
Ramadhan Bulan Quran menurut Ustadz Adi HIdayat /Cahiwalk/

LINGKARTANGERANG.COM - Salah satu sebutan bulan Ramadhan adalah bulan Al Quran. Nama yang diberikan karena di masa ini diketahui Al Quran turun.

Salah satu dalil yang menguatkan Ramadhan bulan Al Quran adalah surat Al Baqarah ayat 185.

...شَهۡرُ رَمَضَانَ الَّذِىۡٓ اُنۡزِلَ فِيۡهِ الۡقُرۡاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَ بَيِّنٰتٍ مِّنَ الۡهُدٰى وَالۡفُرۡقَانِۚ
 
Syahru ramadanal-lazi unzila fihil-qur'anu hudal lin-nasi wa bayyinatim minal-huda wal-furqan(i), faman syahida minkumusy-syahra falyasumh(u) wa man kana maridan au ala safarin fa iddatum min ayyamin ukhar(a), yuridullahu bikumul-yusra wa la yuridu bikumul-usr(a), wa litukmilul-iddata wa litukabbirullaha ala ma hadakum wa laallakum tasykurun
 
 
"Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil)..." (QS. Al Baqarah: 185)
 
Berdasarkan ayat di atas dan sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, bahwa Rasulullah SAW belajar membaca Al Quran setiap malam Ramadhan bersama Malaikat Jibrik, Ustadz Adi Hidayat menyimpulkan, amalan utama di bulan ini adalah berinteraksi dengan Quran.

Ustadz Adi Hidayat Ingatkan Kualitas Bacaan Quran

"Akan sangat baik bagi seorang muslim itu menjadikan interaksi dengan Al Quran sebagai bagian pokok dari kegiatan Ramadhannya," kata Ustadz Adi Hidayat sebagaimana dikutip LingkarTangerang.Com dari kanal YouTube Adi Hidayat Official, 18 Maret 2024.
 
Sebagai teladan, Ustadz yang kerap dipanggil singkat dengan UAH ini menyebut, Rasulullah SAW mengkhatamkan Quran minimal satu kali dalam satu periode Ramadhan. Bahkan, saat akan meninggal dunia, Nabi SAW khatam dua kali.
 
"Nabi SAW bahkan beliau itu diriwayatkan dalam satu hadist yang sangat kuat, termasuk yang disampaikan tadi, mengkhatamkan Al Quran setidaknya satu kali setiap satu periode Ramadhan. Bahkan, di akhir sebelum beliau wafat, Nabi mengkhatamkan Quran sampai dengan dua kali," tambah UAH.
 
 
Dengan demikian, UAH menegaskan, berinteraksi dengan Quran merupakan agenda wajib Rasulullah SAW di setiap hari Ramadhan.
Namun, Ustadz pernah mengenyam pendidikan di sebuah pesantren di Garut ini mengingatkan, kita tidak asal membaca Quran agar hafal.
 
Kita tetap harus membaca dengan kualitas bacaan yang bagus. Itu sebabnya penting, saat tadarus Al Quran seperti tradisi di banyak tempat di Indonesia ada guru yang memberikan bimbingan.
 
Hal tersebut sesuai dengan cara yang dilakukan Malaikat JIbril yang mengajari Nabi SAW membaca AL Quran setiap malam.
 
"Ini memberikan sebuah kesan yang sangat kuat, bahwa yang dituntut dalam Islam dari Al Quran bukan berapa banyak harus dikhatamkannya," tegas UAH.
 
Sebagai seorang rasul, Nabi SAW bisa saja khatam Al Quran 10, 20, hingga 30 kali. Namun, umat akan merasa itu sebuah sunnah dan mengikutinya, padahal bacaan belum bagus benar. 
 
"Jadi, kalau belum pnadai betul membacanya, maka dianjurkan ya diberikan penekanan adalah kualitas bacaan Quran," lanjutnya.
 
 
Ustadz Adi Hidayat pun memberikan keterangan tambahan, dalam satu hadist, orang yang membaca dengan terbata-bata, setiap hurufnya dia akan mendapat pahala dua kali lipat, selama dia terus berusaha belajar. ***

Editor: Dwi Novianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x