Bukan Tarawih, Ini Amalan Utama Ramadhan Rasulullah SAW Menurut Ustadz Adi Hidayat

- 24 Maret 2024, 10:00 WIB
Bukan tarawih, Ustadz Adi Hidayat menjelaskan satu amalan utama Nabi SAW di  bulan Ramadhan.
Bukan tarawih, Ustadz Adi Hidayat menjelaskan satu amalan utama Nabi SAW di bulan Ramadhan. /Tangkapan Layar Kanal YouTube Adi Hidayat Official/

LINGKARTANGERANG.COM - Tarawih sering disebut sebagai amalan utama di bulan Ramadhan. Itu sebabnya, muslim berbondong-bondong melaksanakannya secara berjamaah di masjid dan mushala dan terdekat.

Anak-anak hingga dewasa memadati masjid dan mushala di awal bulan Ramadhan untuk melaksanakan amalan utama tersebut. Di antara lelah dan waktu yang sempit, umat muslim melaksanakannya dengan sungguh-sungguh.

Namun, benarkan tarawih merupakan amalan utama di bulan Ramadhan? Bukankah Allah akan melipatgandakan pahala semua perbuatan baik di bulan mulia ini?

Baca Juga: Puasa untuk Allah, Ini Tanda Pertama Keberhasilan Puasa Menurut Ustadz Adi Hidayat

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan,  ada satu ibadah sebagai amalan utama di bulan Ramadhan. Sebuah amalan yang jika tidak dilaksanakan, puasanya kurang berkah.

Amalan Utama Ramadhan

Pada dasarnya di bulan Ramadhan ada dua ibadah yang tidak ditemui di waktu lain, yakni puasa dan tarawih. Sementara shalat sunnah waratib, witir, tahajud, duha, sedekah, dan lainnya harus ditingkatkan.

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan, amalan utama di bulan Ramadhan berdasarkan hadist dari Imam Bukhari.

"Ketika memasuki bulan Ramadhan, hadist yang didokumentasikan oleh Al Imam Bukhari dalam salah satu topik kitab shahihnya, yaitu tentang kegiatan penting Nabi Salallahu Alaihi Wassalam didapati di nomor hadist 3.220 diriwayatkan oleh sahabat mulia, sekaligus keluarga terdekat Nabi SAW, yaitu Abdullah bin Abbas Radiallahutaala anhuma," kata Ustadz Adi Hidayat sebagaimana dikutip LingkarTangerang.Com dari kanal YouTube Adi Hidayat Offcial, 18 Maret 2024.

"Dari riwayat Ibnu Abbas beliau berkata: Rasulullah SAW adalah orang yang paling dermawan, dan dialah orang yang paling dermawan di bulan Ramadhan ketika Jibril bertemu dengannya. malam Ramadhan dan belajar Al-Qur'an bersamanya.Maka Rasulullah SAW lebih dermawan dengan kebaikan dari pada angin yang bertiup." (HR. Imam Bukhari)

Baca Juga: Buya Yahya: Sebaiknya Shalat Witir Langsung setelah Tarawih Berjamaah karena Ini

Dari hadist di atas terlihat, ada dua amalan yang banyak dilakukan Nabi Muhammad SAW selama Ramadhan, yaitu sedekah dan membaca Al Quran.

Ustadz Adi Hidayat menggarisbawahi membaca Al Quran sebagai amalan paling utama Rasulullah di bulan ini. Hal itu ditunjukkan oleh kata-kata Jibril setiap malam bertemu dengan beliau dan melakukannya bersama-sama.

"Hadist ini diawali menggambarkan tentang kemuliaan sifat Nabi SAW yang di antara sekian sifat mulia itu adalah kelemahlembutan, kebaikan, dan kedermawanan beliau ... SIfat-sifat tadi diambarkan senantiasa bertambah di bulan Ramadhan," ujar Ustadz Adi Hidayat yang tergabung sebagai salah satu pengurus pusat Muhammadiyah.

"... Ketika Malaikat Jibril mendatangi beliau di setiap malam Ramadhan ... untuk mengajarkan Quran ... Hadist ini memberikan penjelasan yang sangat kuat akan keistimewaan interaksi dengan Al Quran sebagai agenda terpenting di bulan Ramadhan," jelasnya.

Selanjutnya, Ustadz yang dipanggil dengan UAH sebagai nama singkatnya ini menyebutkan, dalam Al Quran surat AL Baqarah 185 pun ditegaskan, bulan kesepuluh dalam kalender Hijriyah adalah bulan Quran.

Baca Juga: MUSLIM WAJIB TAHU! Buya Yahya Sebut Ibadah Ini Lebih Penting daripada Shalat Tarawih

شَهۡرُ رَمَضَانَ الَّذِىۡٓ اُنۡزِلَ فِيۡهِ الۡقُرۡاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَ بَيِّنٰتٍ مِّنَ الۡهُدٰى وَالۡفُرۡقَانِۚ فَمَنۡ شَهِدَ مِنۡكُمُ الشَّهۡرَ فَلۡيَـصُمۡهُ ؕ وَمَنۡ کَانَ مَرِيۡضًا اَوۡ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنۡ اَيَّامٍ اُخَرَؕ يُرِيۡدُ اللّٰهُ بِکُمُ الۡيُسۡرَ وَلَا يُرِيۡدُ بِکُمُ الۡعُسۡرَ وَلِتُکۡمِلُوا الۡعِدَّةَ وَلِتُکَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰٮكُمۡ وَلَعَلَّکُمۡ تَشۡكُرُوۡنَ
 
"Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur." (QS. Al Baqarah: 185)
 
Ustadz Adi Hidayat menegaskan, seorang muslim yang berpuasa hingga malamnya menunaikan ibadah tarawih tetapi tidak mengisinya dengan memperbanyak interaksi dengan Al Quran, ada yang tidak sempurna dalam agendanya.
 
"Jika seorang muslim beriman, menunaikan ibadah puasa dan juga malamnya dia menunaikan tarawih, dia tidak mengisi dengan memperbanyak interaksi dengan Quran, tidak bersentuhan dengan mushaf .. maka sementara para ulama menilai, ada yang tidak sempurna dalam agendanya," terang UAH.
 
"Ada yang kurang berkah dalam kegiatan Ramadhannya," tegas UAH.
 
 
Dalam kesempatan yang sama UAH menjelaskan,  dalam satu hadist diriwayatkan, Nabi mengkhatamkan Al Quran setidaknya satu kali dalam satu periode Ramadhan. Bahkan, di akhir sebelum beliau wafat, Rasulullah SAW mengkhatamkan Al Quran sampai dua kali. ***

Editor: Dwi Novianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah