Network
LINGKARTANGERANG.COM - Setiap muslim diperintahkan untuk melaksanakan ibadah wajib, seperti shalat lima waktu dan puasa Ramadhan. Orang yang rajin ibadah akan menambahnya dengan amalan sunnah.
Salah satu keutaman rajin ibadah adalah luasnya rezeki. Hal tersebut diperkuat oleh satu hadist Rasulullah SAW yang berbunyi: "Allah tidak sia-siakan pengabdian diri hamba-Nya, seperti firman-Nya dalam hadis qudsi: “Wahai anak Adam, sempatkanlah untuk menyembah-Ku maka Aku akan membuat hatimu kaya dan menutup kefakiranmu. Jika tidak melakukannya maka Aku akan penuhi tanganmu dengan kesibukan dan Aku tidak menutup kefakiranmu.” (HR. Ahmad, Tirmizi, Ibnu Majah dan al-Hakim dari Abu Hurairah ra)
Namun, tidak jarang orang yang sudah rajin ibadah dan melaksanakan berbagai amalan sunnah hidupnya tetap miskin. Dia masih mengalami rezeki sempit dan masih berutang kepada sesama manusia.
Baca Juga: Buya Yahya Jelaskan Ahli Ibadah tetapi Tetap Maksiat, Siapa Mereka?
Ulama Islam, Buya Yahya menjawab keresahan jamaah yang bertanya tentang rajin ibadah dan rezeki sempit di atas.
Menurut Buya Yahya, berutang berarti minta pertolongan kepada manusia setelah berusaha dan berdoa. Itu sah dan boleh. Allah menciptakan banyak manusia memang tujuannya agar saling membantu.
Manusia memang hidup menggantungkan diri kepada Allah. Dia bertawakal kepada Allah atas semua yang menimpa dirinya. Akan tetapi Buya Yahya mengingatkan untuk tidak congkak.
"Congkak dalam tawakal itu nggak boleh. Sok aku dengan Allah saja, nggak perlu dan nggak butuh dengan manusia," kata Buya Yahya sebagaimana dikutip LingkarTangerang.Com dari kanal YouTube Al Bahjah TV, 28 Februari 2023.
Baca Juga: Buya Yahya: Ini Alasan Muslim Malas Ibadah, Anda Harus Tahu!
