LINGKARTANGERANG.COM - Perang Israel vs Palestina di kota Gaza terus berlanjut setelah sebulan sejak 7 Oktober 2023 lalu. Perang telah memakan korban tewas lebih dari 10.000 penduduk Palestina di Gaza, sementara sangat sedikit dari pihak Israel. Kedua pihak saling mengklaim kemajuan yang telah dicapai.
Klaim kemajuan yang telah dicapai, baik oleh pihak Israel dan Hamas setelah sebulan perang tidak dapat dikonfirmasi kebenarannya karena hanya mereka yang tahu persis kondisi di lapangan.
Israel mengatakan, Selasa 7 November 2023, pasukannya telah beroperasi jauh ke dalam Kota Gaza. Mereka bertujuan memusnahkan pejuang Palestina Hamas di daerah kantongnya. Bahkan, militer negara Netanyahu mengatakan pemimpin kelompok militan Islam itu, Yahya Sinwar, terjebak di dalam bunker di sana.
Baca Juga: Israel: Angkatan Udara Kami Mampu Bom Negara Mana Pun di Timur Tengah
"Pasukan yang berjalan kaki dan menggunakan kendaraan lapis baja serta tank memiliki satu sasaran, teroris Hamas di Gaza, infrastruktur mereka, komandan, bunker, dan ruang komunikasi,” kata Menteri Pertahanan Israel, Yoar Gallant sebagaimana dikutip LingkarTangerang.com dari Reuters, Rabu 8 November 2023.
Bahkan, Gallant juga mengatakan, pemimpin paling senior Hamas yang disebut sebagai otak dari serangan Hamas ke Israel sebulan lalu juga sudah terisolasi di bunkernya.
"Sekarang dia terputus dari lingkungannya. Rantai komandonya melemah," tegas Gallant.
Kelompok Hamas belum memberikan komentar mengenai hal di atas. Mereka justru menunjukkan kemajuan yang dicapai dalam perang kali ini. Sayap militernya mengatakan para pejuangnya menimbulkan kerugian besar dan kerusakan pada, kemajuan pasukan Israel.
Sebagai kelompok yang sudah menguasai Gaza selama 16 tahun, Hamas tahu benar seluk beluk kota dalam pertempuran darat.