LINGKARTANGERANG.COM - Selama tiga pekan terakhir bulan Februari 2024, beras langka dan mahal di beberapa wilayah Indonesia.
Beras langka dan mahal terlihat dari sulitnya ditemui di minimarket-minimarket yang ada. Begitu pula di toko-toko sembako. Ketika ditemukan, harganya melonjak tinggi.
Beras premium yang awalnya berada di kisaran Rp12.000,00 kini menjadi Rp14 ribu hingga Rp20rb per liter. Di tempat-tempat yang menyediakan sembako murah, masyarakat rela mengantre dan berdesak-desakan untuk mendapatkannya.
Baca Juga: Saiful Mujani Minta Audit Forensik terhadap Quick Count Dilakukan, Jika KPU Loloskan PSI ke Senayan
Pemerintah dalam hal ini Presiden Jokowi dan Bulog mengatakan, peningkatan harga beras terjadi karena demand alias permintaan lebih banyak dari supply atau penawaran. Produksi dan distribusi di beberapa daerah terhambar oleh banjir . Begitu pula dengan persawahan.
Banyak tokoh kemudian berusaha menggali informasi tentang kelangkaan beras di pasaran. Beberapa lainnya meminta perhatian pemerintah, sepertu ulama umat Islam, Ustadz Hilmi Firdausi.
Hilmi Firdausi tentang Beras Langka dan Mahal
Antrean mengular di beberapa tempat menjadi fenomena tersendiri sesudah Pemilu dan Pilpres 2024. Sesuatu yang mengusik, di mana Indonesia masih termasuk negara agraris tidak dapat memenuhi kebutuhan masyarakatnya.
Bahkan, Hilmi Firdausi sampai mengatakan, dia tidak peduli siapa yang akan memenangkan Pilpres 2024.
Baca Juga: KPU Sebut Alasan Kesalahan Data di Sirekap, Dokter Eva: Jangan Suka Nyalahin Orang